loading...
Lebih dari 1.000 petani dari berbagai daerah di Jawa Timur mengikuti panen raya melon di Desa Getas, Kecamatan Tanjunganom, Nganjuk, Rabu (19/7/2025). Foto/SindoNews/Masdarul Kh
NGANJUK - Panen raya melon yang diikuti lebih dari 1.000 petani meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia ( Muri ), Rabu (16/7/2025). Penghargaan ini untuk katagori panen melon diikuti peserta terbanyak di Indonesia. Para petani dari 20 daerah di Jawa Timur ini mengikuti panen melon jenis Devina F 1di Desa Getas, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.
Panen melon kali ini di atas lahan seluas 1 hektare. Managing Director PT East West Indonesia Glenn Pardede mengatakan, keikutsertaan para petani itu untuk menunjukkan bukti nyata keunggulan melon Davina F1. "Petani perlu bukti, inilah bukti yang bisa kami berikan. Semoga nantinya bisa lebih banyak petani yang menanam melon Davina F1. Karena hasilnya nyata," kata Glenn. Baca juga: Pecahkan Rekor MURI, 1.640 Pekerja KPB Bersihkan Kilang hingga Ketinggian 120 Meter
PT East West Indonesia merupakan produsen benih Cap Panah Merah. Di tempat yang sama, Respresentatif MURI Sri Widayati menyebut baru pertama kali ini ada usulan panen melon oleh petani terbanyak untuk masuk Muri. "Muri akhirnya berkesempatan ke Kabupaten Nganjuk. Kami menyaksikan kegiatan spektakuler yaitu panen melon oleh petani terbanyak di mana melonnya sudah memasuki usia panen. Pesertanya seribu lebih petani," ujarnya.
Kepala Dinas Perkebunan Jatim Rudy Prasetya yang hadir mengaku Jawa Timur adalah sentra penghasil melon. "Kontribusi melon Jawa Timur sebesar 42% dari total produksi melon nasional. Ini sangat besar," katanya.
Nganjuk yang selama ini masih rendah kontribusi buah melon, berpeluang besar meningkatkan produksi dengan dukungan dari perusahaan benih semacam Panah Merah. "Produksi melon di Nganjuk kontribusinya sekitar 2 persen, masih bisa dikembangkan dengan bibit Davina F1 ini. Potensi masih besar dan bisa terus dikembangkan," tuturnya.
(poe)
