loading...
Mayoritas negara adikuasa menjadi penguasa tambang di dunia. Foto/X/ Vuslat Bayoglu @VuslatBayoglu
LONDON - Pertambangan sangat penting untuk memasok bahan baku penting yang dibutuhkan untuk infrastruktur, teknologi, peralatan, kendaraan, dan barang konsumsi secara global. Memilih lokasi yang tepat untuk eksplorasi dan pengembangan mineral bergantung pada ketersediaan sumber daya dan kebijakan pertambangan suatu negara.
Yurisdiksi pertambangan teratas di dunia memiliki geologi yang kaya mineral dan pemerintah yang ramah terhadap pertambangan. Negara-negara pertambangan terkemuka meliputi Australia, Cile, China, Rusia, Kanada, Brasil, Republik Demokratik Kongo (DRC), Afrika Selatan, dan Amerika Serikat. Namun, banyak negara menghadapi tantangan seperti ketidakstabilan politik, korupsi, pajak yang berlebihan, infrastruktur yang tidak memadai, dan kerusakan lingkungan yang menghambat pengembangan sumber daya yang bertanggung jawab.
8 Negara Penguasa Tambang di Dunia pada 2025, Semua Negara Adikuasa Masuk Daftar
1. Australia
Melansir cruxinvestor, Australia adalah negara pertambangan teratas di dunia secara keseluruhan. Negara ini merupakan produsen bauksit, bijih besi, dan litium terbesar, serta produsen batubara, aluminium, tembaga, emas, mangan, nikel, perak, uranium, dan seng terbesar di dunia.
Australia memiliki cadangan mineral yang sangat besar, termasuk sumber daya batubara coklat, timbal, nikel, rutil, tantalum, uranium, dan zirkon terbesar di dunia yang dapat dipulihkan. Australia juga memiliki cadangan bauksit, tembaga, emas, bijih besi, litium, mangan, perak, dan seng yang melimpah. Negara bagian Australia Barat saja memiliki sumber daya mineral yang diketahui senilai lebih dari A$1 triliun. Negara bagian lain yang kaya mineral termasuk Queensland, New South Wales, Northern Territory, South Australia, Tasmania, dan Victoria.
Kebijakan Australia yang ramah terhadap pertambangan, pemerintahan yang stabil, transparansi, keahlian teknologi canggih, dan kedekatan yang krusial dengan pasar ekspor Asia mendukung kepemimpinan pertambangannya secara global. Perusahaan pertambangan besar Australia termasuk BHP, Rio Tinto, Fortescue Metals, Roy Hill, OZ Minerals, South32, Newcrest, dan Lynas Rare Earths. Negara ini juga menjadi tuan rumah bagi banyak perusahaan pertambangan menengah dan perusahaan eksplorasi junior yang penting untuk proyek-proyek baru.
BacaJuga: Bak Perang Antar Geng Kriminal, 12 Orang Tembaki Bar di Afrika Selatan Tewaskan 9 Orang
2. Cile
Cile adalah produsen tembaga terbesar di dunia dan pemasok litium yang penting. Sektor pertambangan menyumbang lebih dari 14% dari PDB-nya. Kekayaan mineralnya termasuk menjadi rumah bagi sekitar setengah dari cadangan litium dunia dan seperempat dari cadangan tembaga global.
Perusahaan milik negara Codelco adalah penambang tembaga terbesar di dunia. Wilayah pertambangan tembaga Chili membentang dari Antofagasta di utara hingga Santiago di selatan. Penambang tembaga utama lainnya termasuk tambang Escondida milik BHP, Collahausi JV, Anglo American, Antofagasta Minerals, dan pemain yang lebih kecil.
Litium Cile ditemukan di danau air asin di pegunungan Andes di wilayah Atacama yang memiliki konsentrasi litium tertinggi di dunia. Penambang litium terkemuka termasuk SQM dan Albemarle yang mengekstrak litium karbonat untuk baterai ion litium. Pemain yang lebih kecil juga beroperasi di sini.
Kebijakan yang mendukung, insentif investasi, pemerintahan yang stabil, dan infrastruktur yang unggul seperti jaringan kereta api swasta yang luas yang menghubungkan tambang dan pelabuhan menjadikan Cile menarik secara global untuk investasi pertambangan.
3. China
China adalah pemimpin yang tak terbantahkan dalam produksi unsur tanah jarang (REE) global dengan pangsa pasar lebih dari 60%. Negara ini juga mendominasi produksi garam, semen, fosfat, nitrogen, dan kalium secara global. Negara ini swasembada dalam sebagian besar komoditas mineral, kecuali minyak bumi dan batubara metalurgi.


















































