AS dan China Sepakat Hentikan Gencatan Perang Dagang selama 90 Hari

6 hours ago 3

loading...

Amerika Serikat (AS) dan China menyepakati penurunan tarif impor sementara selama 90 hari mulai 14 Mei 2025. FOTO/Reuters

JAKARTA - Amerika Serikat (AS) dan China menyepakati penurunan tarif impor sementara selama 90 hari mulai 14 Mei 2025 dalam upaya meredakan ketegangan perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia ini. Kebijakan ini menjadi jeda diplomatik setelah bulan-bulan terakhir diwarnai perang tarif yang memicu gejolak pasar global.

Pernyataan bersama di Jenewa pada Senin (12/5), menyatakan tarif AS sebesar 145% untuk sebagian besar produk China akan dipotong menjadi 30%, termasuk tarif terkait fentanil. Sementara, bea masuk China sebesar 125% untuk barang-barang AS akan turun menjadi 10%. Namun, kebijakan ini tidak mencakup tarif sektoral AS yang berlaku untuk semua mitra dagangnya.

"Kami sepakat bahwa tidak ada pihak yang ingin memisahkan diri," ujar Menteri Keuangan AS Scott Bessent dikutip dari Bloomberg.

Baca Juga: 3 Negara Non-BRICS Siap Luncurkan Mata Uang Baru, Lawan Dominasi Dolar AS

Dia menegaskan komitmen kedua negara untuk melanjutkan dialog ekonomi. Pembicaraan juga membahas rencana pembelian komoditas AS oleh China, meski detailnya belum final.

Pengumuman ini langsung memicu kenaikan pasar. indeks saham Asia dan Eropa menguat, S&P 500 futures melonjak 3%, dan yuan terapresiasi 0,5% terhadap dolar. Kedua pihak sepakat membentuk mekanisme lanjutan untuk membahas hubungan dagang, meski AS masih menuntut penyeimbangan defisit perdagangan yang mencapai USD382 miliar pada 2024.

China, melalui kantor berita Xinhua, menegaskan komitmennya pada hubungan stabil dengan AS, tetapi menolak tekanan unilateral. "Cara tepat berurusan dengan China adalah melalui dialog setara," bunyi buku putih kebijakan Beijing.

Baca Juga: Inilah 9 Rudal Nuklir Pakistan yang Dapat Lenyapkan India

Kesepakatan ini mengulangi pola 2018, ketika gencatan senjata dagang berujung pada kegagalan China memenuhi target pembelian dalam kesepakatan "Fase Satu" 2020. Analis memperingatkan, 90 hari ke depan adalah ujian apakah kedua negara benar-benar bisa mencapai konsensus teta atau kembali ke perang tarif.

(nng)

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |