loading...
Mohsen Mahdawi, mahasiswa pro-Palestina yang studi di Universitas Columbia, ditangkap petugas imigrasi AS. Foto/Screenshot video CNN
WASHINGTON - Mohsen Mahdawi, seorang mahasiswa kelahiran Palestina yang studi di Universitas Columbia, ditangkap petugas imigrasi Amerika Serikat (AS) pada hari Senin waktu setempat.
Mahdawi, aktivis pro-Palestina pemegang green card (kartu hijau), telah berada di AS selama satu dekade. Dia ditangkap petugas imigrasi di kantor imigrasi Vermont tempat dia akan diwawancarai untuk mendapatkan kewarganegaraan AS.
Sosoknya memiliki kehadiran terkemuka sebagai penyelenggara protes mahasiswa tahun lalu.
Menurut pernyataan pengacaranya kepada CNN, Selasa (15/4/2025), Mahdawi ditahan di fasilitas Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS di Colchester, Vermont.
Penangkapan Mohsen Mahdawi terjadi di tengah upaya deportasi massal yang sedang berlangsung oleh Presiden Donald Trump—kebijakan yang mengganggu mahasiswa internasional, yang, dengan satu atau lain cara, telah menyatakan keprihatinan kemanusiaan terhadap tujuan pro-Palestina.
Dia bukan mahasiswa Palestina pertama dari Universitas Columbia yang ditahan di bawah tindakan keras imigrasi pemerintahan Trump.
Bulan lalu, agen imigrasi federal menahan Mahmoud Khalil (30), penduduk sah AS lainnya yang berasal dari Palestina, karena memimpin protes kampus terhadap perang brutal Israel di Gaza.
Ketika Khalil terus terjerat dalam pertempuran hukum yang penuh gejolak—berusaha sekuat tenaga untuk menolak deportasi, pemerintahan Trump kini telah menahan Mohnsen Mahdawi.
Menurut pernyataan pengacaranya, Luna Droubi, mahasiswa senior di Universitas Columbia itu ditangkap “sebagai pembalasan langsung atas advokasinya atas nama Palestina dan karena identitasnya sebagai orang Palestina.”