Ceria Group Buktikan Jadi Pioner Perusahaan Nikel 100% Dana Dalam Negeri

2 weeks ago 10

loading...

Ceria Nugraha Indotama merupakan perusahaan pertambangan nikel terintegrasi yang beroperasi di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Foto/Dok. SINDOnews

JAKARTA - Di Indonesia sudah ada satu fasilitas pemurnian atau smelter nikel yang mendapat dukungan pembiayaan dari perbankan nasional . Smelter tersebut ialah milik PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Group) yang menggunakan pendanaan dari PT Bank Mandiri Tbk. Fasilitas pemurnian tersebut bisa menjadi contoh bagi perbankan lain agar mau membiayai proyek hilirisasi .

"Sudah ada, setahu saya smelter nikel milik Ceria Group yang menggunakan pendanaan dari beberapa bank," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tri Winarno, Selasa (25/2/2025).

Baca Juga

 Investasi PMDN Ceria Group Perkuat Posisi RI Hilirisasi Nikel

Ceria Nugraha Indotama merupakan perusahaan pertambangan nikel terintegrasi yang beroperasi di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Luas Wilayah Izin Usaha Pertambangan mencapai 6.785 hektare.

Pada 2019, Ceria memulai komitmen untuk agenda hilirisasi lewat peletakan batu pertama smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) Rectangular. Lalu pada 2020, pemerintah menetapkan smelter RKEF Rectangular dan pabrik HPAL milik Ceria sebagai Proyek Strategis Nasional.

Dua tahun setelahnya, tepatnya pada 2022, Ceria memperoleh dukungan kredit sindikasi fasilitas term loan pembiayaan dari sejumlah perbankan. Pembiayaan itu dipimpin oleh Bank Mandiri dengan anggota Bank Jabar Banten (BJB) dan Bank Sulawesi Selatan Barat (Bank Sulselbar).

Dalam perjanjian pembiayaan sindikasi itu, Ceria mendapat total pendanaan USD277,69 juta dalam bentuk fasilitas term loan untuk mendukung pembangunan dan operasional pabrik smelter feronikel RKEF line 1 dan fasilitas pendukungnya di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Posisi strategis proyek smelter milik Ceria Group jadi salah satu pertimbangan perbankan nasional untuk menyalurkan kredit. Perusahaan tersebut juga tercatat berhasil meningkatkan kontribusi kepada negara dalam hal berbagai jenis pajak untuk pemerintah pusat maupun daerah, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), hingga royalti.

Direktur Operasional PT Ceria Nugraha Indotama Yusram Rantesalu mengungkapkan kontribusi pajak yang disetor perusahaan kepada negara tercatat mengalami kenaikan 147%, dari Rp150 miliar menjadi lebih dari Rp300 miliar.

"Hal ini menegaskan peran perusahaan dalam mendukung pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat lokal. Peran Ceria juga sangat berdampak dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Wolo dengan tidak adanya tingkat miskin ekstrem," ujarnya.

Sementara itu, Tim Bank Mandiri dan Mandiri Tunas Finance mengapresiasi kesiapan Smelter ‘Merah Putih’ Ceria yang saat ini memasuki tahap persiapan Project Commercial Operation Date (PCOD) pada kunjungan lapangan mereka ke site Ceria di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, pada 19 – 21 Februari 2025. Kunjungan ini merupakan bagian dari observasi mendalam tim Bank Mandiri terhadap perkembangan proyek Smelter 'Merah Putih' yang dijadwalkan akan segera beroperasi dalam waktu dekat.

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |