Diguncang Shutdown Terlama Pemerintah AS, Gubernur BI Ramal Ekonomi Dunia di Kisaran 3,1%

8 hours ago 26

loading...

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengungkapkan, bahwa ketidakpastian di pasar keuangan global mengalami peningkatan signifikan yang dipicu oleh government shutdown AS dalam periode terpanjang. Foto/Dok

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) , Perry Warjiyo mengungkapkan, bahwa ketidakpastian di pasar keuangan global mengalami peningkatan signifikan yang dipicu oleh government shutdown Amerika Serikat (AS) yang berlangsung dalam periode yang sangat lama, disebutnya sebagai yang terlama sepanjang sejarah. Kondisi ini diprediksi akan menimbulkan tekanan yang lebih dalam pada perekonomian AS ke depannya.

"Ketidakpastian pasar keuangan global meningkat di tengah terjadinya temporary government shutdown dan arah suku bunga kebijakan moneter AS," kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (19/11/2025).

Baca Juga: BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan November di Level 4,75%
Sambung Perry menambahkan, permasalahan global ini diperburuk oleh kebijakan perang tarif dagang yang tak kunjung mereda. Kombinasi faktor-faktor ini berpotensi membuat pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2025 akan lebih lemah dibandingkan realisasi tahun 2024.

"Dengan perkembangan tersebut pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2025 diperkirakan tetap sekitar 3,1 persen lebih rendah dari realisasi pada tahun 2024," kata Perry.

Pelambatan ekonomi, menurut Perry, juga terjadi di beberapa negara besar seperti Jepang, China, dan India, yang disebabkan oleh permintaan domestik yang belum kuat. Baca Juga: Di Forum APEC, Prabowo Warning Dunia Soal Serakahnomics

Kontras dengan negara-negara tersebut, Perry mencatat bahwa ekonomi Eropa tumbuh lebih tinggi dari perkiraan. Peningkatan ini didukung oleh realisasi pertumbuhan di kuartal III 2025 yang ditopang oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi, seiring adanya pelonggaran kebijakan moneter.

(akr)

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |