Dominasi Dolar AS Terancam, Negara-negara Dunia Ramai-ramai Buang USD

5 hours ago 2

loading...

Negara-negara di dunia mulai mengalihkan ketergantungan mereka dari dolar AS ke aset lain seperti emas, mata uang lokal hingga aset digital. FOTO/AP

JAKARTA - Dominasi dolar Amerika Serikat (AS) sebagai mata uang utama dunia mulai tercancam ditinggalkan. Sejumlah negara mengalihkan ketergantungan mereka dari dolar AS ke aset lain seperti emas, mata uang lokal hingga aset digital.

Fenomena ini muncul seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap dominasi dolar AS di tengah kebijakan ekonomi yang dianggap agresif seperti penerapan tarif perdagangan Pemerintah AS.

Mengutip laporan Watcher Guru, tren global saat ini menunjukkan pergeseran menuju sistem mata uang multipolar. Sejumlah negara memilih untuk mendiversifikasi cadangan devisa mereka demi mengurangi risiko ekonomi yang ditimbulkan oleh ketergantungan terhadap dolar AS.

1. Negara Beralih ke Emas

Harga emas dunia mencapai rekor tertinggi dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini dipicu oleh aksi sejumlah negara yang meningkatkan kepemilikan cadangan emas mereka sebagai upaya diversifikasi dan perlindungan terhadap volatilitas pasar.

Negara seperti China dan India diketahui aktif menambah cadangan emas mereka. Langkah ini dinilai sebagai strategi untuk menghadapi ketidakpastian global yang dipicu oleh kebijakan tarif AS yang dimulai sejak era Presiden Donald Trump. Emas dianggap sebagai aset lindung nilai (safe haven) yang andal di tengah situasi ekonomi global yang tidak menentu.

2. Meningkatkan Investasi Aset Digital

Selain emas, beberapa negara juga mulai melirik aset digital seperti Bitcoin sebagai alternatif investasi. Aset kripto ini dinilai memiliki potensi pertumbuhan tinggi serta memberikan diversifikasi dari eksposur terhadap dolar AS. Langkah ini mencerminkan upaya negara-negara untuk mencari kestabilan baru dalam sistem keuangan global yang kian kompleks.

3. Promosi Mata Uang Lokal

Sejumlah negara seperti China dan Rusia telah lama mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dalam perdagangan internasional. Kedua negara lebih banyak menggunakan mata uang lokal seperti yuan dan rubel dalam transaksi bilateral.

Negara-negara lain juga mulai mengikuti langkah tersebut, dengan mempertimbangkan penggunaan mata uang alternatif seperti yuan China dan euro untuk memperkuat kedaulatan ekonomi mereka. Penggunaan mata uang lokal dinilai mampu mengurangi eksposur terhadap fluktuasi dolar dan memberikan kontrol lebih besar dalam kebijakan moneter domestik.

(nng)

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |