loading...
Industri kecantikan sering kali identik dengan kesempurnaan fisik, seperti putih, bersih, langsing, dan tirus. Foto/istimewa
JAKARTA - Industri kecantikan sering kali identik dengan kesempurnaan fisik, seperti putih, bersih, langsing, dan tirus. Penampilan ini masih diidamkan sebagian besar kaum hawa. Namun dr. Ayu Widyaningrum, MM, Master of AAAM, Master of IBAMS justru menekankan kecantikan itu berasal dari kulit dan tubuh sehat serta mental atau emosional yang terjaga menonjol dengan pendekatan yang lebih komprehensif dan berpusat pada manusia.
Sebagai dokter estetika, sekaligus wirausahawan, istri, dan ibu dari lima anak, dr. Ayu tidak hanya mendefinisikan ulang kecantikan, ia menjalaninya dengan niat dan tujuan.
“Cantik bagi wanita Indonesia memang masih dikategorikan sosok wanita yang putih bersih, langsing, dan tirus. Padahal cantik menurut saya adalah bagaimana seorang wanita bisa mempunyai kulit yang sehat diimbangi dengan tubuh atau fisik dan mental yang sehat. Kita harus memahami bawah wanita itu multi talent. Kita harus bisa memposisikan diri sebagai ibu, istri, koki, hingga sebagai guru,” ujarnya.
Pandangannya mencerminkan pemahaman yang lebih mendalam bahwa kecantikan sejati terpancar dari dalam ke luar.
Dalam praktik medisnya, dr. Ayu selalu menekankan akan pentingnya inklusivitas. Ia selalu berhati-hati dalam dan selektif dalam memilih suatu inovasi kesehatan. Setiap perawatan yang ditawarkan di Widya Esthetic Clinic tidak hanya dirancang bagi mereka yang sehat, tapi juga bagi pasien yang menjalani perawatan serius, seperti diabetes, autoimun, kanker, atau lupus.
Kecantikan, dalam dunianya, adalah komitmen seumur hidup untuk kesehatan dan pertumbuhan sehingga setiap inovasi dan penelitian berkelanjutan didedikasikan untuk memastikan setiap perawatannya aman, personal, dan berkelanjutan. Hal ini merupakan tanggung jawab moral sebagai seorang dokter.
Hal ini senada dengan filosofi kecantikan dr. Ayu yang mengacu pada regenerasi, baik fisik maupun mental. "Saya harus tetap cantik, bukan hanya penampilan, tapi juga dengan menjaga kesehatan organ tubuh, mengelola stres, dan menjaga keseimbangan emosional,” jelasnya.
Sosok Apa Adanya
Sebagai seorang figur publik, dr. Ayu memahami beratnya tekanan dan ekspektasi publik. Namun, autentisitas atau bersikap apa adanya merupakan sikap yang selalu ia junjung tinggi. Apa yang ia bagikan di media sosial adalah cerminan dirinya yang sebenarnya, bukan versi yang dikurasi.