loading...
PM Israel Benjamin (kanan) dalam wawancara dengan media Zionis blakblakan komitmen pada visi Israel Raya. Nantinya, Israel juga akan mengendalikan sebagian wilayah Mesir, Yordania, hingga Irak. Foto/Screenshot i24NEWS
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah secara terbuka menyatakan komitmennya terhadap apa yang disebut visi "Israel Raya". Dia ingin Israel tak hanya mengendalikan Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur, tapi juga sebagian Mesir, Yordania, Suriah, Lebanon, dan Irak.
Dia menggambarkan rencana itu sebagai misi bersejarah dan spiritual. Dalam wawancara dengan i24NEWS pada hari Selasa, Netanyahu mengatakan dia merasa sangat terhubung dengan visi tersebut, yang berakar pada Zionisme Revisionis.
Pewawancara Sharon Gal, yang sempat menjadi anggota Knesset kubu sayap kanan, menghadiahkan kepada Netanyahu sebuah amulet berupa "peta Tanah Perjanjian". Dia bercanda bahwa dia tidak ingin "menjerat" Netanyahu lebih jauh dalam kasus yang menjerat perdana menteri tersebut atas dugaan menerima perhiasan dan barang-barang mewah lainnya dari beberapa pengusaha untuk dirinya dan istrinya, Sara.
Baca Juga: Jelang Diduduki, Pengeboman Israel di Kota Gaza Semakin Intensif dalam 3 Hari Terakhir
Ketika ditanya apakah dia merasa terhubung dengan visi Israel Raya tersebut, Netanyahu berkata: "Sangat."
"Jadi, jika Anda bertanya apakah saya memiliki rasa misi, secara historis dan spiritual, jawabannya adalah ya," katanya.
Gagasan ekspansionis ini telah lama dikritik karena mendorong perampasan tanah di luar perbatasan Israel, mendatangkan orang Yahudi dari seluruh dunia untuk menghuninya, dan mengusir penduduk asli.
Gagasan ini pertama kali digagas secara terbuka pada tahun 1956 oleh pendiri yang juga perdana menteri pertama Israel, David Ben-Gurion, yang membenarkan peran Israel dalam serangan tripartit oleh Prancis, Inggris, dan Israel di wilayah Terusan Suez Mesir dengan mengacu "batas-batas kerajaan Daud dan Sulaiman yang disebutkan dalam Alkitab".