Indonesia Gandeng Australia Perkuat Ekspor Produk Halal

4 hours ago 2

loading...

Mendag Budi Santoso,saat saksikan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi dan Presiden Direktur GAHC Asroni .

JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia menjalin kerja sama strategis dengan Global Australian Halal Certification (GAHC) untuk memperluas penetrasi produk halal Indonesia di pasar Australia. Langkah ini diharapkan dapat membuka peluang ekspor lebih besar, mengingat produk halal kini telah berkembang menjadi bagian dari gaya hidup sehat dan diminati oleh berbagai kalangan, tidak hanya masyarakat Muslim.

Menteri Perdagangan Budi Santoso, yang akrab disapa Mendag Busan, turut menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi dan Presiden Direktur GAHC Asroni di kantor Kemendag, Jakarta.

"Produk bersertifikat halal tidak hanya menarik bagi warga Muslim, namun juga bagi warga non-Muslim. Produk halal menawarkan kebersihan, keamanan, dan manfaat bagi kesehatan. Penggunaan produk halal telah berkembang menjadi gaya hidup," ujar Mendag Busan.

Menurut Mendag Busan, perjanjian ini menjadi fondasi sinergi kedua belah pihak dalam merancang dan melaksanakan inisiatif pengembangan ekspor produk halal Indonesia ke Australia. Data Australian Bureau of Statistics 2021 menunjukkan populasi Muslim di Australia mencapai 813.000 jiwa atau setara 3,2 persen dari total penduduk. Peran Australia sebagai negara ramah wisatawan Muslim juga mendorong peningkatan permintaan produk halal.

Impor produk halal Australia mencapai USD 8,13 miliar pada tahun 2024, dengan tren pertumbuhan 14,13 persen per tahun. Indonesia menempati peringkat ke-7 sebagai pemasok produk halal untuk Australia, dengan pertumbuhan ekspor mencapai 29,96 persen per tahun. "Adanya tren peningkatan permintaan produk halal ke Australia tersebut membuka peluang bagi Indonesia untuk mengisi ceruk pasar produk halal di Australia," tambah Mendag Busan.

Mendag Busan berharap GAHC dapat menjadi pintu masuk bagi produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ke Australia. Ia juga berharap perwakilan perdagangan RI di Australia dan GAHC dapat bekerja sama untuk memfasilitasi partisipasi lebih banyak pembeli dari Australia dalam Trade Expo Indonesia (TEI) pada Oktober 2025 mendatang.

"Kami harapkan kerja sama ini dapat turut meningkatkan buyer Australia, khususnya untuk sektor produk halal, pada gelaran TEI 2025. Kami juga berharap diaspora bisa menjadi importir produk Indonesia di negara tujuan," imbuh Mendag Busan.

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |