loading...
Penjahat perang PM Israel Benjamin Netanyahu merekomendasikan Trump dapat Hadiah Nobel Perdamaian. Foto/X/@WhiteHouse
WASHINGTON - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menghadapi surat perintah penangkapan dari ICC, telah meminta Presiden AS Donald Trump untuk mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian. Itu terjadi setelah kedua belah pihak melancarkan agresi 12 hari di tanah Iran di tengah perang genosida yang berkepanjangan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.
Netanyahu membuat pengumuman tersebut saat berbicara kepada wartawan di awal jamuan makan malam antara pejabat AS dan Israel pada hari Senin, menyerahkan surat nominasi kepada Trump yang katanya telah ia kirimkan kepada komite Nobel.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi dan kekaguman, tidak hanya dari seluruh warga Israel, tetapi juga dari orang-orang Yahudi dan banyak sekali pengagum di seluruh dunia, atas kepemimpinan Anda... kepemimpinan Anda untuk tujuan yang adil dan upaya mewujudkan perdamaian dan keamanan, yang Anda pimpin di banyak negara, terutama di Timur Tengah," tegas Perdana Menteri Israel, dilansir Press TV.
"Presiden memiliki tim yang luar biasa, dan saya pikir tim kita bersama-sama menciptakan kombinasi yang luar biasa untuk menghadapi tantangan dan meraih peluang... Jadi, saya ingin menyampaikan kepada Anda, Bapak Presiden, surat yang saya kirimkan kepada Komite Hadiah Nobel. Surat itu menominasikan Anda untuk Hadiah Perdamaian, yang memang pantas Anda terima, dan Anda seharusnya mendapatkannya."
Baca Juga: Zohran Mamdani, Politisi Muslim Bergaya Bollywood Guncang AS
Menerima surat nominasi tersebut, Trump mengatakan kepada Netanyahu, "Khususnya dari Anda, ini sangat berarti."
Presiden AS melanjutkan dengan mengatakan, "Kita telah bekerja sama untuk waktu yang lama dan kita telah melakukannya dengan baik bersama-sama. Kita mengatakan ini pekerjaan yang berat, tetapi kita baru-baru ini mendapatkan hasil yang luar biasa dan kita akan mendapatkan banyak hasil yang luar biasa lagi."