loading...
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie. FOTO/Anggie Ariesta
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Far East and Arctic Development Corporation (FEDC) dari Rusia di Jakarta, Selasa (25/4). Penandatanganan ini menjadi langkah konkret dalam mempererat hubungan dagang, ekonomi, dan investasi antara kedua negara.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menyampaikan bahwa kerja sama ini mencakup berbagai sektor strategis, termasuk pengembangan kawasan ekonomi khusus, investasi lintas sektor, dan perluasan akses pasar antara Indonesia dan Rusia.
"Di sini tadi kita mendapat kehormatan menandatangani MoU dengan Rusia. Kali ini, kita bekerja sama dengan salah satu zona ekonomi khusus Rusia, yaitu Far East and Arctic Development Corporation," ujar Anindya.
FEDC merupakan lembaga pengembangan milik negara Rusia yang berada di bawah Kementerian Pembangunan Wilayah Timur Jauh dan Arktik Rusia. Lembaga ini bertugas mengembangkan dan mengimplementasikan proyek-proyek ekonomi dan sosial di Distrik Federal Timur Jauh serta Zona Arktik Federasi Rusia.
Menurut Anindya, kerja sama ini menjadi bagian dari strategi Indonesia dalam mencari pasar dan mitra baru di tengah ketidakpastian global, termasuk dampak dari perang dagang internasional. "Indonesia ini tetap terus mencari market untuk berdagang, dan juga mitra untuk saling berinvestasi," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa nilai perdagangan antara Indonesia dan Rusia masih menunjukkan potensi besar. Saat ini, nilai ekspor Indonesia ke Rusia mencapai sekitar USD 1 miliar, sementara impor dari Rusia tercatat sebesar USD 2,5 miliar. Komoditas utama yang diimpor dari Rusia antara lain minyak, pupuk, dan hasil laut. Sementara itu, ekspor Indonesia ke Rusia meliputi kelapa sawit, mesin, karet, alas kaki, kopi, dan teh.
Sebagai tindak lanjut dari kerja sama ini, Kadin Indonesia juga akan turut mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan ke St. Petersburg Economic Forum pada Juni mendatang. Selain itu, Kadin dijadwalkan menghadiri sejumlah forum ekonomi lainnya seperti Eastern Economic Forum di Vladivostok serta pertemuan BRICS di Brasil pada Juli 2025. "Saya yakin, hubungan ekonomi Indonesia-Rusia bukan saja bisa menjadi lebih seimbang, tetapi juga lebih besar," tutup Anindya.
(nng)