loading...
Rencana Presiden AS, Donald Trump untuk memberlakukan tarif impor 10% secara menyeluruh pada impor dari negara-negara BRICS, diprediksi kemungkinan besar akan berbalik dan mempercepat dedolarisasi. Foto/Dok
JAKARTA - Rencana Presiden AS (Amerika Serikat), Donald Trump untuk memberlakukan tarif impor 10% secara menyeluruh pada impor dari negara-negara BRICS, diprediksi kemungkinan besar akan berbalik dan mempercepat pergeseran global dari dominasi dolar atau dedolarisasi . Hal itu diungkapkan oleh Politisi Kenya, Booker Omole yang merupakan sekretaris jenderal Partai Komunis Marxis.
Seperti dilansir RT, Ia menggambarkan tarif yang direncanakan Trump sebagai bagian dari strategi yang lebih luas yang ditujukan pada apa yang ia sebut sebagai 'menyelamatkan penurunan strategis imperialisme AS.' Ia berpendapat, bahwa bukannya melemahkan negara-negara BRICS, tindakan semacam itu kemungkinan akan mempercepat upaya mereka untuk berdagang dalam mata uang nasional dan mengembangkan sistem keuangan alternatif.
"Jika tarif tersebut benar-benar ditujukan untuk mengisolasi khususnya China, Rusia, dan negara-negara BRICS, maka itu sebenarnya akan memperkuat strategi penggantian mata uang yang saat ini sedang berlangsung dan hanya dapat memperdalam perdagangan dalam mata uang nasional negara-negara BRICS. Serta sebenarnya mempercepat sistem keuangan mencari alternatif dan tantangan terhadap supremasi dolar,” kata Omole.
Baca Juga: Trump Tuding BRICS Gerogoti Dolar AS, Ini Respons Tegas dari Negara Anggota
Sebelumnya berbicara pada rapat kabinet tengah pekan kemarin, Presiden Donald Trump mengonfirmasi bahwa AS akan memberlakukan tarif baru pada anggota BRICS secepatnya. Dia menambahkan bahwa, “Jika mereka adalah anggota BRICS, mereka akan dikenakan tarif 10% - dan mereka tidak akan menjadi anggota lagi dalam waktu yang lama,” seperti dilaporkan Reuters.