Ketum GP Ansor: Siapa Ganggu Pangan, Berhadapan dengan 100.000 Banser Patriot Ketahanan Pangan!

3 hours ago 4

loading...

Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor H. Addin Jauharudin menggelorakan semangat perjuangan ketahanan pangan nasional dalam pengukuhan 100 Ribu Banser Patriot Ketahanan Pangan. Foto/Istimewa

BANYUMAS - Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor H. Addin Jauharudin menggelorakan semangat perjuangan ketahanan pangan nasional dalam pengukuhan "100 Ribu Banser Patriot Ketahanan Pangan" di Lapangan GOR Satria, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (24/4/2025). Acara akbar ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional dan daerah.

Antara lain Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Sosial Saifullah Yusuf yang juga mantan Ketua Umum GP Ansor (2000–2011), Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, serta Bupati Banyumas Sadewo Tri Listiono yang menjadi tuan rumah kegiatan. Dalam orasinya, Addin menegaskan bahwa Ansor dan Banser siap menjadi garda terdepan menjaga ketahanan pangan Indonesia.

“Barang siapa yang mengganggu ketahanan pangan, maka akan berhadapan dengan Banser Patriot Ketahanan Pangan!,” seru Addin disambut gemuruh para kader yang memenuhi lapangan.

Deklarasi ini menjadi tonggak penting gerakan GP Ansor dalam menjawab tantangan krisis global yang berdampak pada sektor pangan. Addin menyebut bahwa dunia tengah berada dalam badai geopolitik, dan harga pangan tak lagi bisa diprediksi dengan pasti. Menurutnya, dalam kondisi seperti ini, negara harus memilih: tergantung atau mandiri.

“Kita tidak sedang berjalan di masa damai. Dunia panas, harga pangan seperti ombak tak tentu arah. Maka jawaban kita adalah membangun ketahanan rakyat semesta dan itu dimulai dari pangan,” tegasnya.

Gerakan "100 Ribu Banser Patriot Ketahanan Pangan" adalah inisiatif GP Ansor untuk menyatukan kekuatan kader di desa-desa, pesantren, dan komunitas lokal untuk membangun lumbung-lumbung kemakmuran. Di Banyumas, langkah awal dimulai dengan pembentukan pasukan Banser berseragam lapangan dan mengenakan caping sebagai simbol kesiapan mereka mengabdi di ladang-ladang dan sawah.

“Kekariban kader Ansor dengan cangkul dan lumpur adalah bagian dari strategi ketahanan bangsa. Kami bukan bintang yang sebentar muncul lalu hilang. Kami awan yang membawa hujan, menyuburkan bumi, menumbuhkan pangan, dan memakmurkan desa,” ujar Addin.

Ia juga menegaskan, GP Ansor mendukung penuh visi Presiden Prabowo Subianto yang dianggap mampu menyatukan strategi tempur dan strategi dapur. “Presiden Prabowo adalah pemimpin yang bisa bicara dengan jenderal di medan perang, dan juga kepada petani di ladang garapan. Ini bukan kebetulan, ini jawaban dari Tuhan atas doa rakyat,” kata Addin.

Di akhir pidato, Addin memberikan instruksi tegas kepada seluruh kader Ansor dan Banser: “Saya instruksikan, jangan pernah lelah membangun ketahanan pangan.”

Gerakan ini tak hanya menjadi gerakan sosial, tetapi juga strategi nasional berbasis akar rumput untuk menghadapi masa depan Indonesia yang lebih mandiri dan berdaulat.

(rca)

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |