loading...
Pantun dalam pidato Mendikdasmen pada Sidang Umum UNESCO 2025 merupakan hasil himpunan tim juru bahasa Indonesia yang dikumpulkan dari berbagai referensi. Foto/BKHM.
JAKARTA - Untuk pertama kalinya Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyampaikan pidato dalam Bahasa Indonesia di Sidang Umum UNESCO ke-43. Tak hanya itu, pantun dalam Bahasa Indonesia pun menggema di sidang terhormat tersebut.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Hafidz Muksin menjelaskan, pantun dalam pidato Menteri Mu’ti pada Sidang Umum UNESCO ke-43 tahun 2025 merupakan hasil himpunan tim juru bahasa Indonesia yang dikumpulkan dari berbagai referensi pantun yang kerap digunakan. Selanjutnya, pantun tersebut disesuaikan agar diksinya tetap puitis, ritmis, dan mudah dicerna audiens global.
Baca juga: Momen Bersejarah! Mendikdasmen Abdul Mu'ti Bakal Pidato Pakai Bahasa Indonesia di Sidang Umum UNESCO
“Kami ingin pantun tersebut bukan sekadar mengalihbahasakan bait berima, melainkan menafsirkan konteks budaya, humor, dan suasana yang menyertai pantun. Sehingga pesan diplomatik dalam pantun tersebut tersampaikan secara utuh, hangat, dan tepat waktu di ruang sidang multibahasa,” jelasnya, melalui siaran pers, Jumat (7/11/2025).
Lebih lanjut, Hafidz mengatakan bahwa tim juru bahasa Indonesia ini merupakan hasil binaan Badan Bahasa dengan dukungan Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO dan Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris.
“Kami telah menyiapkan semua ini sejak awal tahun. Mulai dari pemetaan kebutuhan bahasa, penyusunan alur teknis, hingga simulasi sidang berulang. Tiga bulan terakhir, latihan ditingkatkan menjadi sesi intensif lengkap dengan uji peralatan, pembagian peran bilik, serta penyelarasan materi antar-komisi,” papar Hafidz.
Baca juga: Bahasa Indonesia Resmi Dipakai di Sidang Umum UNESCO, Mendikdasmen Bacakan Pantun


















































