loading...
Dalam urusan buang air kecil atau kencing misalnya, Islam memberi tuntunan dan adab-adabnya secara khusus. Salah satu adabnya adalah dianjurkan kencing dengan posisi jongkok dan melarang kencing dalam posisi berdiri. Foto ilustrasi/ist
Mengapa dalam ajaran Islam, umatnya dilarang kencing sambil berdiri ? Apa alasannya serta bagaimana penjelasannya? Islam sangat perhatian dengan urusan kebersihan, kesucian dan keselamatan. Itu sebabnya bab thaharah (bersuci) sangat penting untuk dipelajari.
Dalam urusan buang air kecil atau kencing misalnya, Islam memberi tuntunan dan adab-adab nya secara khusus. Salah satu adabnya adalah dianjurkan kencing dengan posisi jongkok dan melarang kencing dalam posisi berdiri.
Sebagaimana diterangkan dalam Hadis berikut:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ مَنْ حَدَّثَكُمْ أَنَّ رَسُوْلَ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَالَ قَائِمًا فَلَا تُصَدِّقُوْهُ مَا كَانَ يَبُوْلُ إِلَّا جَالِسًا
Artinya: "Diriwayatkan dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha beliau berkata, "Barangsiapa yang berkata bahwa Rasulullah kencing dengan berdiri, maka jangan kalian benarkan. Rasulullah tidak pernah kencing kecuali dengan duduk." (HR An-Nasa'i)
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW melarang kencing dengan cara berdiri . Larangan ini terdapat dalam hadits riwayat Sahabat Jabir bin Abdillah:
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ يَبُولَ الرَّجُلُ قَائِمًا
Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang kencing dengan berdiri." (HR Al-Baihaqi)
Para ulama menghukumi kencing dengan posisi berdiri sebagai perbuatan yang makruh selama tidak ada uzur. Adapun alasan mengapa Islam tidak menganjurkan kencing berdiri karena banyak orang yang disiksa dalam kubur akibat tidak berhati-hati ketika kencing.
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!