Mengapa Yordania Selalu Membela Israel? Ini 8 Alasannya

1 day ago 7

loading...

Rudal Iran ditembak jatuh oleh militer Yordania. Foto/watanserb.com

AMMAN - Perang antara Iran dan Israel telah pecah. Iran membalas serangan Israel dengan meluncurkan rudal dan drone ke wilayah rezim Zionis.

Namun Yordania selalu menembak drone dan rudal yang diluncurkan Iran ke arah Israel, saat rudal dan drone itu melintasi wilayah udara Yordania.

Tindakan Yordania ini dianggap banyak pihak sebagai bentuk pembelaan terhadap Israel. Meski demikian, Yordania memiliki sejumlah alasan mengapa selalu menembak drone dan rudal Iran tersebut.

Alasan Yordania Menembak Drone dan Rudal Iran


1. Menjaga Kedaulatan Udara

Yordania memiliki hak penuh atas wilayah udaranya. Ketika rudal atau drone Iran melintasi langitnya, tindakan itu dianggap sebagai pelanggaran serius atas kedaulatan nasional.

Negara mana pun yang mengizinkan wilayah udaranya dilanggar tanpa respons akan terlihat lemah secara diplomatik maupun militer.

Maka, saat Yordania menembak jatuh rudal tersebut, itu adalah sinyal tegas bahwa mereka tidak akan membiarkan tanahnya menjadi lintasan bebas bagi konflik regional.

Selain itu, tindakan ini adalah bentuk perlindungan terhadap rakyatnya. Rudal dan drone militer bisa jatuh di wilayah sipil dan menyebabkan kerusakan atau korban jiwa.

Mencegatnya di udara adalah langkah preventif untuk menghindari tragedi. Pemerintah Yordania tahu jika terjadi insiden semacam itu, masyarakat akan menuntut pertanggungjawaban negara yang tidak bertindak.

Dengan menjaga wilayah udaranya tetap aman dan bersih dari konflik eksternal, Yordania menunjukkan kepada dunia bahwa meskipun negara kecil, mereka punya posisi tegas terhadap pelanggaran wilayah.

Ini penting bukan hanya untuk menjaga kedaulatan, tapi juga untuk reputasi diplomatiknya di Timur Tengah.

2. Melindungi Warga Sipil dan Infrastruktur

Salah satu prioritas utama pemerintah mana pun adalah keselamatan warganya. Rudal yang melintasi atau jatuh di wilayah Yordania dapat menghantam kawasan permukiman, jalan utama, bandara, atau situs penting lainnya.

Bahkan jika tidak sengaja, risiko ini cukup untuk memicu kepanikan dan kerugian besar. Maka dari itu, pemerintah Yordania mengambil tindakan preventif, yakni dengan menembak jatuh proyektil asing yang masuk tanpa izin.

Lebih jauh, Yordania juga sadar sistem pertahanan pasif seperti tempat perlindungan atau sirene tidak cukup untuk menghadapi ancaman modern dari rudal jarak jauh atau drone bersenjata.

Yang dibutuhkan adalah sistem pertahanan aktif. Oleh karena itu, dalam situasi kritis seperti ini, mencegat rudal adalah satu-satunya pilihan logis dan praktis yang tersedia untuk melindungi warga sipil.

Langkah-langkah seperti ini memperkuat kepercayaan publik terhadap pemerintah. Masyarakat Yordania akan merasa negaranya tidak pasif dalam menghadapi ancaman asing.

Justru dengan tindakan ini, Yordania membuktikan mereka bisa bertindak tegas dan cepat, tanpa bergantung sepenuhnya pada kekuatan asing seperti Amerika Serikat (AS) atau Israel.

3. Menghindari Eskalasi dan Perang Skala Penuh

Jika Yordania membiarkan rudal Iran melewati atau bahkan jatuh di wilayahnya, Israel bisa saja menganggap itu sebagai pelanggaran keamanan yang parah dan membalas serangan, mungkin dengan operasi militer di dalam wilayah Yordania.

Hal ini tentu saja akan sangat berbahaya bagi Yordania, yang ingin menghindari keterlibatan langsung dalam konflik antara dua kekuatan besar seperti Iran dan Israel.

Maka, intercept rudal dilakukan untuk mencegah semua skenario buruk itu.

Eskalasi militer bisa terjadi sangat cepat di Timur Tengah. Satu serangan bisa memicu gelombang balasan, yang pada akhirnya menyeret negara-negara di sekitarnya ke dalam konflik yang lebih luas.

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |