loading...
Seperti wudu untuk salat,’ menunjukkan sunnahnya mendahulukan membasuh anggota wudu sebelum mandi junub, dan tak diragukan sama sekali tentang hal itu sebagai syarat sahnya ibadah. Foto ilustrasi/ist.
Pentingnya berwudu sebelum melaksanakan mandi wajib ini, wajib diketahui kaum Muslim. Pasalnya ada beberapa alasan mengapa dianjurkan berwudu tersebut. Berikut ulasannya:
Syariat Islam mengatur suatu kebiasaan dapat menjadi hal yang bernilai ibadah . Salah satunya adalah perkara mandi. Dalam kehidupan sehari-hari, mandi adalah kebiasaaan. Namun, Islam mengatur ada mandi yang menjadi ibadah, yakni mandi wajib (al ghuslu).
Hakikat mandi wajib adalah mengguyur seluruh badan dengan air, yaitu mengenai rambut dan kulit. Dalil yang menunjukkan bahwa hanya mengguyur seluruh badan dengan air itu merupakan rukun (fardhu) mandi dan bukan selainnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah.
Ummu Salamah mengatakan :
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى امْرَأَةٌ أَشُدُّ ضَفْرَ رَأْسِى فَأَنْقُضُهُ لِغُسْلِ الْجَنَابَةِ قَالَ « لاَ إِنَّمَا يَكْفِيكِ أَنْ تَحْثِى عَلَى رَأْسِكِ ثَلاَثَ حَثَيَاتٍ ثُمَّ تُفِيضِينَ عَلَيْكِ الْمَاءَ فَتَطْهُرِينَ
“Saya berkata, wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang mengepang rambut kepalaku, apakah aku harus membuka kepangku ketika mandi junub?” Beliau bersabda, “Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu mengguyur air pada kepalamu tiga kali, kemudian guyurlah yang lainnya dengan air, maka kamu telah suci.” (HR. Muslim).
Dengan seseorang memenuhi rukun mandi ini, maka mandinya dianggap sah, asalkan disertai niat untuk mandi wajib
Aisyah radhiyallahu‘anha, meriwayatkan :
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ، ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِى الْمَاءِ ، فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ، ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ
Dari ‘Aisyah, isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudu sebagaimana wudu untuk salat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis itu menjelaskan tentang sunnah berwudhu sebelum mandi junub. Artinya, wudhu termasuk bagian dari sunnah tapi terabaikan dalam pengamalannya oleh kebanyakan umat dalam bab thaharah.
Baca juga: Mengapa Wudhu Begitu Penting dalam Islam? Begini Penjelasannya