Perkuat Ekosistem Pasar Tradisional, BSI Dorong Transaksi Ritel UMKM

1 week ago 6

loading...

Direktur Sales & Distribution PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Anton Sukarna berbincang dan menyapa nasabah sekaligus wirausaha yang ada di Pasar Beringharjo Yogyakarta. Foto/Dok

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk ( BSI ) mengoptimalkan transaksi ritel di pasar- pasar tradisional dengan menggarap ekosistem pasar guna memperkuat inklusi keuangan syariah di kalangan pelaku UMKM . Langkah ini diambil untuk mendorong ekonomi lokal, terutama di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

Direktur Distribution & Sales BSI, Anton Sukarna menjelaskan, pasar tradisional merupakan pusat ekonomi penting bagi masyarakat di tingkat akar rumput. Oleh karena itu, penguatan ekosistem pasar dengan memanfaatkan instrumen keuangan syariah diyakini dapat memperkokoh ketahanan ekonomi masyarakat.

"Saat ini, BSI menyasar pasar untuk membangun ekosistem halal yang terhubung dari hulu hingga hilir, mulai dari proses produksi hingga penjualan di pasar. Pasar Beringharjo di Yogyakarta menjadi yang pertama dalam pengembangan ekosistem pasar ini, mengingat Yogyakarta merupakan kota wisata yang memiliki pengaruh besar dalam perekonomian," ujar Anton.

BSI mengidentifikasi sejumlah potensi layanan perbankan syariah yang dapat dikembangkan di pasar tradisional, termasuk penggunaan BSI Agen, QRIS, dan EDC. Ini bertujuan untuk mendorong transaksi keuangan syariah digital agar masyarakat dapat bertransaksi dengan lebih aman, cepat, dan mudah.

"Dengan memperkenalkan teknologi digital seperti QRIS dan EDC, kami berharap inklusi keuangan syariah semakin meningkat. Akses ke layanan keuangan ini terbuka lebih luas untuk seluruh segmen nasabah, termasuk pedagang pasar dan pelaku UMKM," jelas Anton.

Sebagai bagian dari strategi ini, BSI terus mengedukasi para pedagang dan wirausaha di pasar tradisional mengenai pentingnya investasi emas serta memberikan pembiayaan untuk modal usaha, baik untuk usaha mikro, kecil, maupun menengah. Inovasi ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat dan meningkatkan pemanfaatan layanan perbankan syariah di seluruh lapisan masyarakat.

Di wilayah Yogyakarta, BSI telah berhasil mengembangkan layanan QRIS dengan total 21.000 merchant dan nilai transaksi hingga Maret 2025 mencapai Rp16,3 miliar. Dengan lebih dari 3.500 transaksi per merchant, sektor UMKM di Yogyakarta, yang didominasi oleh pedagang besar dan eceran serta wirausaha di bidang makanan, minuman, sosial budaya, dan kerajinan, menunjukkan potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi berbasis digital.

"BSI Agen, QRIS, dan EDC adalah solusi yang sangat relevan untuk mempercepat digitalisasi transaksi di pasar-pasar tradisional. Kami akan terus mengoptimalkan potensi ini untuk mendorong transaksi ritel yang lebih efisien dan inklusif," tambah Anton.

Menurut data dari Kemenko Perekonomian, UMKM berperan penting dalam perekonomian Indonesia, menyumbang 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap hampir 97% tenaga kerja di Indonesia. Oleh karena itu, pemberdayaan UMKM melalui akses keuangan yang lebih baik menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan perekonomian nasional.

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |