loading...
Pengurus Lakpesdam PBNU, Dr M Najih Arromadloni menjelaskan bahwa kurban memiliki peranan kuat dalam memangkas pemikiran egosentris dan sektarian. Foto/Ist
JAKARTA - Hari Raya Iduladha atau Idul Kurban 2025 memang sudah berlalu. Namun nilai-nilai dan makna yang terkandung dari kurban sangat besar. Salah satunya kurban identik dengan sarana untuk mendekatkan berbagai golongan berbeda sebagai perwujudan rasa kebangsaan yang kuat dan telah terjalin lama di Indonesia.
Pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU, Dr M Najih Arromadloni menjelaskan bahwa kurban memiliki peranan kuat dalam menjembatani perbedaan keimanan di Indonesia. Menurutnya, tidak hanya umat Islam saja yang memberikan daging kurban kepada umat lainnya, namun juga umat non-muslim ikut memberikan hewan kurban kepada umat Islam untuk disembelih dan dibagikan pada masyarakat sekitar.
Baca juga: 10 Contoh Ucapan Iduladha 2025, Penuh Makna dan Menyentuh Hati
Selain itu, menurut dai dan akademisi yang akrab disama Gus Najih ini, ibadah kurban juga dapat dimaknai dengan luas karena esensinya yang memberikan manfaat ekonomi dan sosial pada masyarakat secara luas.
“Makna kurban ini kan luas, termasuk adalah mengorbankan ego kita. Artinya, ketika kita berhubungan dengan orang-orang yang berbeda, baik secara agama, suku, ataupun afiliasi keagamaan, kita harus mengorbankan ego masing-masing. Dengan demikian, kurban dapat memberikan ruang kepada orang lain untuk berbeda dengan kita,” kata Gus Najih dikutip Sabtu (14/6/2025).
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!