BUKITTINGGI — Anggota DPRD Kota Bukittinggi, M. Taufik, S.Ag., M.M., Tuanku Mudo, melaksanakan reses masa sidang I Tahun 2025/2026 di Aula Kantor Lurah Belakang Balok, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB), Jumat (19/12/2025). Kegiatan ini diikuti Camat ABTB yang diwakili Kasi Buya Salman Hafiz, Lurah Belakang Balok Ari, perwakilan OPD terkait, Ketua LPM, Bundo Kanduang, Babinkamtibmas, RT/RW, serta masyarakat setempat.
Mewakili Camat ABTB, Buya Salman Hafiz menyampaikan bahwa reses merupakan wadah resmi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi secara langsung kepada anggota DPRD. Ia berharap aspirasi yang disampaikan dapat ditindaklanjuti melalui program pembangunan yang tepat sasaran.

Dalam sambutannya, perwakilan Bundo Kanduang Kelurahan Belakang Balok menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada M. Taufik yang telah hadir langsung mendengarkan aspirasi masyarakat. Menurutnya, kehadiran wakil rakyat di tengah masyarakat menjadi pedoman penting dalam mendorong kemajuan dan kemakmuran Kelurahan Belakang Balok.
Pada kesempatan tersebut, M. Taufik menjelaskan bahwa pelaksanaan reses sengaja dilakukan per kelurahan agar penyerapan aspirasi lebih fokus dan terarah. Dengan pola ini, kebutuhan pembangunan tidak tercampur dengan kelurahan lain sehingga memiliki tujuan yang jelas.
“Reses ini kami laksanakan per kelurahan agar lebih fokus. Kami ingin aspirasi bapak dan ibu tidak terpecah-pecah, sehingga program pembangunan yang diperjuangkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, ” ujar M. Taufik.
Ia juga mengakui bahwa melalui Musrenbang, tidak semua usulan masyarakat dapat terakomodir, terlebih dalam kondisi efisiensi anggaran saat ini. Karena itu, ia menegaskan komitmennya untuk mencatat dan memperjuangkan setiap aspirasi sesuai kemampuan dan kewenangan sebagai anggota DPRD.
“Sebagai wakil rakyat, kami berupaya hadir di tengah masyarakat untuk menjembatani kebutuhan yang ada. Semua aspirasi akan kami catat dan kami upayakan agar dapat direalisasikan sesuai aturan dan kemampuan anggaran, ” tambahnya.
Dalam sesi tanya jawab yang dibagi dua sesi dengan masing-masing tiga pertanyaan, warga menyampaikan sejumlah persoalan. Di antaranya aktivitas kafe yang beroperasi hingga larut malam dan dinilai mengganggu ketertiban lingkungan, kondisi trotoar yang rusak akibat akar pohon, belum adanya gapura RT, kebutuhan fasilitas olahraga teknis, serta pembangunan jalan yang berlubang dan kerap tergenang banjir, meskipun telah diusulkan melalui Musrenbang.
Selain itu, warga juga mengeluhkan maraknya gangguan monyet (karo) yang sering masuk ke permukiman karena lokasi kelurahan yang berdekatan dengan kawasan Ngarai. Warga berharap persoalan ini dapat segera dicarikan solusi karena sudah berlangsung cukup lama.
Menanggapi hal tersebut, M. Taufik menjelaskan bahwa persoalan satwa liar merupakan kewenangan BKSDA, namun pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan instansi terkait agar keresahan masyarakat dapat diminimalisir dan ditangani secara terpadu.
Terkait operasional kafe, M. Taufik meminta peran aktif RT/RW dan Babinkamtibmas untuk menertibkan usaha yang beroperasi hingga tengah malam serta memastikan perizinannya sesuai aturan. Sementara untuk persoalan trotoar rusak akibat akar pohon, ia meminta Dinas Lingkungan Hidup segera melakukan penanganan, khususnya di wilayah RT 01 RW 01.
“Semua keluhan ini sudah lama disampaikan masyarakat. Kita harapkan dinas terkait bisa bersama-sama menindaklanjuti dan menganggarkannya. Intinya, kita membangun Kelurahan Belakang Balok secara bersama-sama agar ke depan lebih baik, baik dari sisi pembangunan, SDM, maupun fasilitas umum, ” tutupnya.(Lindafang)


































