Saatnya Menagih Janji Zohran Mamdani Menangkap PM Israel Benjamin Netanyahu

7 hours ago 8

loading...

Wali kota terpilih New York City, Zohran Mamdani (kanan), telah berjanji akan menangkap PM Israel Benjamin Netanyahu jika berkunjung ke New York City, AS. Foto/Screenshot video Sky News

NEW YORK - Zohran Mamdani telah terpilih sebagai wali kota Muslim pertama New York City (NYC), Amerika Serikat (AS), setelah memenangkan pemilihan wali kota pada 4 November 2025. Selama kampanye, politisi Partai Demokrat ini melontarkan banyak janji termasuk akan menangkap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu jika berkunjung ke NYC.

Perjalanan bus gratis, pembekuan sewa, supermarket milik pemerintah kota, dan layanan penitipan anak gratis, juga menjadi sederat janji kampanye Mamdani.

Namun, janji akan menangkap Netanyahu merupakan janji kampanyenya yang paling disorot komunitas dunia internasional mengingat AS merupakan sekutu abadi Israel.

Baca Juga: Ini Teks Lengkap Pidato Kemenangan Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama New York City

Janji Mamdani (34) merupakan respons dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu pada November 2024. Netanyahu dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama perang Israel-Hamas di Jalur Gaza, Palestina.

Mamdani, yang pada akhirnya akan bertanggung jawab atas kepolisian di New York, telah berulang kali berjanji untuk menahan PM Israel tersebut jika diberi kesempatan.

Netanyahu telah melakukan beberapa kunjungan ke New York City selama kariernya, termasuk dalam tiga tahun terakhir untuk berpidato di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Manhattan.

"Saya sudah berulang kali mengatakan, ini adalah kota yang percaya pada hukum internasional," ujar Mamdani kepada CNN bulan lalu.

"Ini adalah kota yang nilai-nilainya layak tercermin dalam komitmen kita, dan saya pikir kota kita harus menjunjung tinggi perintah yang dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional."

Namun, Profesor Alex Whiting, dari Fakultas Hukum Harvard, mengatakan janji Mamdani tidak sesederhana itu.

Sebelumnya, Whiting menjabat sebagai koordinator investigasi ICC, di antara beberapa peran senior lainnya di sana.

"Saya selalu menghargai ketika para pemimpin politik mendukung keadilan pidana internasional dan Mahkamah Pidana Internasional," kata Profesor Whiting.

"Meskipun demikian, saya pikir janji khusus Mamdani ini sangat merugikan cara kerja hukum dan bagaimana kita seharusnya memahami dan memikirkan hukum," ujarnya.

"Tidak mungkin dia bisa memerintahkan polisi New York City untuk menangkap Benjamin Netanyahu, dan ada beberapa alasan untuk itu," paparnya.

Profesor Michael Newton, dari Fakultas Hukum Universitas Vanderbilt, setuju.

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |