loading...
Rudzani Maphwanya, merupakan panglima militer Afrika Selatan yang mendukung Iran dan Palestina. Foto/X/@joy_zelda
PRETORIA - Panglima militer Afrika Selatan , Jenderal Rudzani Maphwanya, menghadapi reaksi keras di negara asalnya menyusul bocornya dugaan komentar yang ia buat selama kunjungan resmi ke Iran. Itu dapat semakin memperumit hubungan antara Afrika Selatan dan Amerika Serikat yang sudah bergejolak.
Komentar tersebut, yang tampaknya menyiratkan bahwa Iran dan Afrika Selatan memiliki tujuan militer yang sama, muncul di saat Pretoria sedang berupaya memperbaiki hubungan yang tegang dengan Presiden AS Donald Trump untuk menstabilkan perdagangan.
Pekan lalu, tarif perdagangan sebesar 30 persen untuk barang-barang Afrika Selatan yang masuk ke AS mulai berlaku, yang membuat para pemilik bisnis di negara tersebut khawatir. Hal ini terjadi meskipun Presiden Cyril Ramaphosa telah berupaya menenangkan Trump, termasuk dengan memimpin delegasi ke Gedung Putih pada bulan Mei.
Siapa Jenderal Rudzani Maphwanya? Panglima Militer Afrika Selatan yang Mendukung Iran dan Palestina
1. Mempererat Hubungan Afrika Selatan dan Iran
Dalam pertemuan dengan mitranya dari Iran, Mayor Jenderal Seyyed Abdolrahim Mousavi di Teheran pada hari Selasa, Maphwanya dilaporkan menyatakan bahwa kedua negara memiliki hubungan dekat, menurut kantor berita pemerintah Iran, Press TV dan Tehran Times.
“Panglima Maphwanya, mengingat dukungan historis Iran terhadap perjuangan anti-apartheid Afrika Selatan, menyatakan bahwa hubungan ini telah menjalin ikatan yang langgeng antara kedua negara,” demikian bunyi artikel Press TV.
Menurut Tehran Times, beliau melanjutkan dengan mengatakan: “Republik Afrika Selatan dan Republik Islam Iran memiliki tujuan bersama. Kami selalu berdiri berdampingan dengan rakyat dunia yang tertindas dan tak berdaya.”
Maphwanya juga dilaporkan mengutuk “pengeboman warga sipil yang sedang mengantre makanan” oleh Israel dan “agresi yang sedang berlangsung di Tepi Barat yang diduduki”, lapor Tehran Times.
Kunjungannya, menurut publikasi tersebut, mengutip Maphwanya, "membawa pesan politik", dan datang "di saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaan tulus kami kepada rakyat Iran yang cinta damai".
Baca Juga: Hamas Kecam Rencana Pencaplokan Gaza oleh Israel, Berikut 3 Penyebabnya
2. Mengutuk Rezim Zionis yang Membantai Rakyat Gaza
Di sisi lain, Jenderal Mousavi memuji kasus genosida Afrika Selatan terhadap "rezim Zionis" di Mahkamah Internasional, dan mengatakan bahwa upaya tersebut sejalan dengan kebijakan Iran, menurut Press TV.
Ia juga mengecam tindakan militer dan ekonomi AS dan Israel terhadap Iran sebagai "pelanggaran hukum dan norma internasional". Ia menambahkan bahwa tentara Iran siap memberikan "respons yang lebih tegas jika terjadi agresi baru", lapor Press TV.
3. Memicu Ketegangan dengan Presiden Afrika Selatan
Kantor Presiden Cyril Ramaphosa pada hari Kamis mengklarifikasi bahwa presiden tidak mengetahui kunjungan Jenderal Maphwanya ke Iran, meskipun kunjungan tersebut biasanya disetujui oleh Kementerian Pertahanan, bukan kantor presiden.