loading...
Foto: Doc. Istimewa
Di tengah transformasi industri fesyen, semakin banyak anak muda yang memilih menciptakan jalannya sendiri, didukung teknologi dan ekosistem yang membuka peluang lebih luas bagi pertumbuhan brand lokal. Berangkat dari misi menghadirkan produk fesyen pria lokal yang elegan, berkualitas, namun tetap terjangkau, Nawla menjadi salah satu contoh UMKM yang berhasil mengubah keresahan pribadi menjadi karya bernilai. Kisah Nawla menjadi bagian dari rangkaian Kisah UMKM Shopee “Sukses Berkarya Sebelum 30”, yang mengangkat perjalanan para pelaku UMKM dan brand lokal dalam meraih mimpi dengan mengoptimalkan berbagai peluang bersama ekosistem Shopee.
Alwan Abdul Zaki, Founder Nawla mengatakan, “Berangkat dari pengalaman panjang di industri fesyen, saya membangun Nawla dengan visi menghadirkan fesyen pria yang timeless dari segi konsep dan kualitas untuk dipakai lintas generasi. Sejak awal, Nawla dijalankan dengan tujuan menghadirkan kualitas yang sepadan dengan harga yang lebih rasional. Perkembangan ekosistem digital seperti Shopee memainkan peran penting dalam perjalanan Nawla, memungkinkan brand lokal seperti kami untuk bertumbuh dan menjangkau pasar yang lebih luas. Shopee telah menjadi pilar utama penjualan kami, dengan lebih dari 80 persen dari total penjualan Nawla berasal dari Shopee.”
Perjalanan Nawla merajut mimpi melalui inovasi produk fesyen lokal
Nawla resmi berdiri pada akhir 2023, didirikan oleh Alwan saat berusia 25 tahun. Brand ini berangkat dari perjalanan personal sang pendiri yang telah berkecimpung di industri fesyen sejak lulus SMA. Nama Nawla dipilih dari pembalikan nama Alwan, sebagai simbol keterikatan personal yang menjadi fondasi brand dalam membangun identitasnya.
Alwan menuturkan bahwa setiap koleksi Nawla lahir dari keresahan pribadi yang kemudian diramu dengan identitas produk serta kebutuhan konsumen. Pendekatan ini melahirkan produk dengan karakter desain yang timeless dan awet. “Setiap produk Nawla dirancang agar relevan digunakan lintas generasi. Saya membayangkan pakaian yang tetap layak dipakai seiring waktu, bahkan dapat diwariskan kepada anak atau anggota keluarga lain,” ujar Alwan.
Perjalanan Nawla dimulai dari skala kecil dengan lima artikel produk, berfokus pada kaos dan polo berbahan knitwear dengan desain yang lebih refined dan tidak pasaran. Seiring pertumbuhan brand, Nawla terus berevolusi menghadirkan pengembangan produk, mulai dari polo dengan desain signature, kemeja dengan detail jahitan rapi dan material quick dry, hingga loose pants yang dirancang nyaman untuk aktivitas harian. Setiap artikel dikembangkan melalui proses riset, uji pasar, dan produksi bertahap guna menjaga kualitas tetap terjaga.
Dalam operasionalnya, Nawla mengadopsi model kerja kolaboratif bersama talenta muda, dengan mayoritas tim berasal dari generasi Gen Z. Sistem kerja fleksibel berbasis work from home (WFH) membuka ruang bagi anak muda kreatif untuk memperoleh pengalaman industri sekaligus menyalurkan ide-ide segar. “Seiring meningkatnya permintaan pasar, kapasitas produksi Nawla bertumbuh dari sekitar 2.000 potong per bulan pada 2023 menjadi 4.000 potong per bulan pada 2025, menandai perjalanan Nawla sebagai UMKM fesyen yang berkembang secara berkelanjutan,” tambah Alwan.
Optimalkan peluang untuk akselerasi pertumbuhan bisnis bersama Shopee
Sejak awal berdiri pada Agustus 2023, Nawla memilih Shopee sebagai platform utama penjualan online. Keputusan ini berangkat dari pengalaman Alwan yang telah berkecimpung di industri fesyen sejak 2019, melihat tingginya trafik dan potensi pasar fesyen di Shopee. Ditambah karakter konsumen yang matang dan siap bertransaksi, Shopee dinilai sebagai ekosistem yang tepat bagi brand baru untuk tumbuh sejak hari pertama.


















































