loading...
Wamenag Romo Muhammas SyafiI, KH. A. Fadhullah Turmudzi, dan KH. Ubaidillah Shodaqoh menghadiri Halaqah Pesantren Penguatan Kelembagaan Pendirian Direktorat Jenderal Pesantren di UIN Walisongo Semarang. Foto/istimewa
SEMARANG - Pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren merupakan momentum strategis untuk memperluas peran pesantren di tengah dinamika global. Karenanya, peran alumni dan para santri sangat penting mengisi ruang publik di era digitalisasi.
Hal itu ditegaskan oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammas Syafi'I, KH. A. Fadhullah Turmudzi, dan KH. Ubaidillah Shodaqoh saat Halaqah Pesantren Penguatan Kelembagaan Pendirian Direktorat Jenderal Pesantren di UIN Walisongo Semarang pada Rabu (26/11/2025).
Ketiganya menyampaikan arahan strategis mengenai masa depan pesantren, meliputi rekognisi alumni, penguatan kapasitas keilmuan, serta etika penggunaan teknologi dalam belajar. Ketiga tokoh tersebut sepakat bahwa era baru pesantren menuntut penguatan tradisi, moral, dan kapasitas akademik, sekaligus kemampuan santri mengisi ruang digital dan ruang publik secara cerdas.
Baca juga: UIN Malang: Ditjen Pesantren Upaya Pemerintah Perkuat Tata Kelola dan Mutu Pendidikan
Wamenag Romo Muhammas Syafi'i kembali menegaskan berdirinya Direktorat Jenderal Pesantren merupakan momentum strategis yang harus dimanfaatkan untuk memperluas peran pesantren di tengah dinamika global saat ini. Menurutnya, pesantren memiliki modal tradisi intelektual yang kuat, tinggal didorong agar santri mampu tampil di berbagai sektor kehidupan modern.
“Pesantren adalah peradaban. Dengan Ditjen Pesantren, kita ingin melahirkan generasi yang menguasai agama sekaligus memimpin teknologi. Tradisi keilmuan harus berjalan seiring dengan inovasi,” ujar Wamenag.
Wamenag juga menekankan santri dan alumni pesantren harus menjadi bagian dari pembentukan opini publik, riset, dan pengambilan keputusan di berbagai bidang. Negara, memiliki kewajiban membuka ruang yang lebih besar agar alumni pesantren mengisi sektor-sektor strategis yang relevan dengan kapasitas keilmuannya.


















































