loading...
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti mengungkapkan penyebab 400 siswa SMP di Buleleng, Bali yang tidak bisa membaca. Foto/Kemendikdasmen.
JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah ( Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkapkan penyebab 400 siswa SMP di Buleleng, Bali yang tidak bisa membaca. Kemendikdasmen pun akan memberikan layanan pendidikan khusus kepada mereka.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terjun langsung bersama bersama Dinas Pendidikan pemerintah setempat untuk menangani persoalan ini.
"Mereka yang memiliki kemampuan yang rendah itu mendapatkan layanan pendidikan khusus. Jadi mereka diberikan semacam remedial atau layanan pendidikan tambahan agar mereka dapat membaca," kata Abdul Mu'ti di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Berdasarkan temuannya, Guru Besar UIN Jakarta itu mengungkapkan, ratusan siswa tidak bisa membaca itu memiliki latar belakang berbeda. Salah satunya berkaitan dengan layanan pendidikan yang diterima di masa COVID-19 silam.
"Mereka ini kan SMP, sehingga ketika masa Covid tahun 2020 2019 dan seterusnya itu mereka memang tidak bisa belajar karena berbagai hal," ungkap dia.
Kendati demikian, faktor disleksia dan anak-anak berkebutuhan khusus juga termasuk di dalam ratusan anak yang tak bisa membaca. Sementara faktorl lainnya berkaitan dengan keluarga dan kekurangan motivasi untuk belajar.
"Sebagian anak itu mengalami disleksia. Yang kedua juga memang mereka adalah anak-anak yang berkebutuhan khusus. Yang ketiga mereka adalah yang berasal dari keluarga yang tidak baik-baik saja begitu, keempat memang mereka yang rendah motivasi," tutupnya.
(nnz)