loading...
WASHINGTON - Tahun 2025 telah menjadi pusaran peristiwa besar dan kontroversi, dengan tokoh-tokoh dari berbagai departemen menjadi pusat perhatian. Salah satunya adalah Presiden AS Donald Trump menjabat untuk masa jabatan keduanya dan memberlakukan tarif tinggi pada berbagai negara.
6 Newsmaker yang Pusaran Peristiwa Besar pada 2025
1. Donald Trump
Melansir NDTV, Presiden AS Donald Trump terus menarik perhatian nasional dan global sejak kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari. Pemimpin Republik berusia 78 tahun itu memberlakukan deportasi massal dan mengenakan tarif hukuman pada beberapa negara, termasuk India, atas pembelian minyak Rusia. Ia juga memerintahkan serangan terhadap kapal-kapal narkoba Venezuela dan mengklaim telah menengahi gencatan senjata untuk delapan konflik global, termasuk perang Rusia-Ukraina dan konflik India-Pakistan.
Baca Juga: 8 Helikopter Serang Tercanggih pada 2025, Salah Satunya Apache yang Teruji di Medan Perang
2. Elon Musk
Miliarder Elon Musk secara konsisten mendominasi berita utama tahun ini, tidak hanya karena bisnisnya tetapi juga karena komentar politiknya, perselisihan hukum, dan pernyataan publiknya yang kontroversial.
Musk menjadi sorotan di awal tahun ketika ia diangkat ke DOGE - sebuah departemen baru dalam pemerintahan Trump. Namun, ia tiba-tiba mengundurkan diri dari jabatan tersebut pada bulan Mei, dengan mengatakan bahwa peran tersebut "sangat merugikannya" dan bahwa ia perlu kembali fokus pada usaha pribadinya.
3. Maria Corina Machado
Maria Corina Machado, seorang pemimpin oposisi Venezuela, menjadi berita utama tahun ini setelah memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian atas "kerja kerasnya yang tak kenal lelah dalam mempromosikan hak-hak demokrasi bagi rakyat Venezuela dan atas perjuangannya untuk mencapai transisi yang adil dan damai dari kediktatoran menuju demokrasi."
Kemenangannya menyoroti krisis yang sedang berlangsung di negara tersebut dan memperbarui pengawasan internasional terhadap otoritarianisme, pelanggaran hak asasi manusia, dan kemunduran demokrasi.
Kemenangan Machado juga terjadi ketika Presiden AS Donald Trump sedang berusaha memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian karena diduga menjadi penengah perdamaian antarnegara. Ia juga mendedikasikan penghargaannya kepada Trump atas "dukungan tegas"-nya terhadap gerakan pro-demokrasi di negaranya.
4. Sheikh Hasina
Sheikh Hasina, mantan Perdana Menteri Bangladesh, dijatuhi hukuman mati atas 'kejahatan terhadap kemanusiaan' yang dilakukan selama agitasi anti-pemerintah tahun lalu yang menyebabkan jatuhnya pemerintahan Liga Awami.

















































