Apa Beda Musibah dan Azab? Berikut Penjelasannya Menurut Al Quran

11 hours ago 1

loading...

Peristiwa atau musibah kebakaran hebat yang melanda kota-kota di Israel baru-baru ini, disebut-sebut sebagai azab Allah SWT kepada negara zionis tersebut. Foto istimewa

Apa perbedaan antara musibah dan azab dalam Islam? Kedua kata ini seringkali dikaitkan dengan 'bencana' yang terjadi. Seperti peristiwa kebakaran hebat yang melanda kota Los Angeles beberapa waktu lalau maupun kebakaran yang saat ini melanda Israel. Kebanyakan orang-orang menilai bencana tersebut merupakan azab dari Allah SWT.

Apa itu musibah? Kata muṣībah (Indonesia: musibah) berasal dari kata a-ṣāba yang berarti sesuatu yang menimpa kita. Kata muṣībah dalam Al-Quran secara umum mengacu pada sesuatu yang netral, tidak negatif atau positif, sekalipun terdapat beberapa ayat yang mengaitkan dengan sesuatu yang negatif.

Kata musibah dalam bahasa Indonesia selalu dikaitkan dengan semua peristiwa yang menyakitkan, menyengsarakan, dan bernilai negatif yang menimpa manusia. Musibah dalam konteks ini merupakan peristiwa yang menimpa manusia baik yang berasal dari peristiwa alam maupun sosial.

Dalam istilah Al-Quran , apa saja yang menimpa manusia disebut dengan “musibah”, baik yang berwujud kebaikan atau keburukan bagi manusia. Seperti dijelaskan dalam SuratAl Hadid ayat 22-23.

Allah juga menjelaskan bahwa jika “musibah” yang berupa kebaikan, maka hal itu berasal dari Allah, dan bila “musibah” berupa keburukan –yang kemudian disebut dengan bencana, maka karena perbuatan manusia sendiri (QS. An Nisa: 79).

Imam Ibnu Mandzur, dalam Lisân al-‘Arab menyatakan bahwa musibah adalah al-dahr (kemalangan, musibah, dan bencana) (Imam Ibnu Mandzur, Lisân al-‘Arab, juz 1, hal. 535).

Sedangkan Imam al-Baidhawi menyebutkan bahwa musibah adalah semua kemalangan yang dibenci dan menimpa umat manusia. Ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW, “Setiap perkara yang menyakiti manusia adalah musibah.” (Imam al-Baidhawi, Tafsir al-Baidhawi, juz 1, hal. 431).

Dalam Al Quran, kata musibah disebutkan di 10 ayat, dan semuanya bermakna kemalangan, musibah, dan bencana yang dibenci manusia. Namun demikian, Allah SWT memerintahkan kaum muslim untuk meyakini bahwa semua musibah itu datang dari Allah Swt, dan atas izin-Nya.

Allah SWT berfirman,

مَاۤ اَصَابَ مِنۡ مُّصِيۡبَةٍ اِلَّا بِاِذۡنِ اللّٰهِ‌ؕ وَمَنۡ يُّؤۡمِنۡۢ بِاللّٰهِ يَهۡدِ قَلۡبَهٗ‌ؕ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ

Maaa asaaba mim musii batin illaa bi-iznil laah; wa many yu'mim billaahi yahdi qalbah; wallaahu bikulli shai;in Aliim

“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepadanya hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS al-Taghâbun [64]: 11).

Azab dan Pengertiannya dalam Al Quran

Tentang azab,Imam Ibnu Mandzur dalam Lisân al-‘Arab, juz 1, hal. 585 menjelaskannya sebagai berikut: Secara literal, azab adalah al-nakâl wa al-‘uqûbah (peringatan bagi yang lain, dan siksaan [hukuman]) Al-nakâl adalah peringatan yang berupa siksaan atau hukuman kepada yang lain. Kata al-‘adzab biasanya digunakan pada konteks hukuman atau siksaan kelak di hari akhir.

Allah SWTberfirman,

خَتَمَ اللّٰهُ عَلَىٰ قُلُوۡبِهِمۡ وَعَلٰى سَمۡعِهِمۡ‌ؕ وَعَلٰىٓ اَبۡصَارِهِمۡ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيۡمٌ

“Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.” (QS al-Baqarah [2]: 7)

Kemudian ayat :

“Sesungguhnya, orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akherat, Kami sediakan bagi mereka azab yang pedih.” (QS al-Isrâ’ [17]: 10), dan lain sebagainya.

Namun demikian, kata azab juga digunakan dalam konteks hukuman di kehidupan dunia. Allah Swt. berfirman,

“Tak ada suatu negeri pun yang durhaka penduduknya, melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat, atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab lauhulmahfuz.” (QS al-Isrâ’ [17]: 58)

Menurut Ali ash-Shabuni, jika penduduk suatu kota ingkar atau bermaksiat kepada perintah Allah SWT mendustakan Rasul-rasul-Nya, niscaya Allah akan menghancurkan mereka, baik dengan kehancuran secara total (pemusnahan), maupun ditimpa dengan hukuman yang amat keras (Ali ash-Shabuni, Shafwât at-Tafâsîr, juz 2, hal. 165).

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |