Arus Deras Investasi China, KEK Batang Digadang-gadang Jadi Primadona Industri Nasional

12 hours ago 6

loading...

Gelaran pertemuan bisnis berskala besar di Industrial Areas of Wanxinda, KEK Batang, Jawa Tengah, Selasa (9/12). FOTO/Binti Mufarida

BATANG - Arus investasi dari China terus menunjukkan peningkatan signifikan, seiring langkah Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) yang membuka ruang lebih luas bagi masuknya industri ke Jawa Tengah. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang disiapkan menjadi salah satu motor penggerak industri nasional pada tahun-tahun mendatang.
Pada gelaran pertemuan bisnis berskala besar di Industrial Areas of Wanxinda, KEK Batang, Selasa (9/12), Formas mempertemukan ratusan investor China dengan para kepala daerah, regulator, pelaku industri, dan perwakilan pemerintah. Agenda tersebut dirancang untuk mengakselerasi realisasi investasi di sektor-sektor prioritas.

Ketua Umum Formas, Yohanes Handojo Budhisedjati, menegaskan bahwa forum tersebut menjadi titik temu strategis antara pemilik proyek prioritas nasional, pemerintah daerah, dan investor asing.

"Kerja sama investasi ini disebut sebagai bagian dari langkah besar menuju Indonesia Emas 2045, peluang kerja sama industri diperkirakan akan terbuka lebih luas serta memberikan dampak langsung bagi pembangunan daerah," ujarnya.

Melalui forum tersebut, peserta memperoleh kesempatan berdialog secara langsung dengan investor Tiongkok. Interaksi tersebut diharapkan menjadi awal terbentuknya jejaring bisnis yang mampu menghasilkan kerja sama konkret lintas sektor. "Formas menekankan bahwa arus investasi akan mendorong pembukaan lapangan kerja baru serta memperkuat stabilitas ekonomi nasional," paparnya.

Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Mari Elka Pangestu, turut menyoroti pesatnya perkembangan KEK Batang yang dinilai telah menjadi magnet baru bagi investasi kawasan. Ia menilai kesiapan infrastruktur industri, insentif fiskal, hingga kemudahan arus barang menjadi keunggulan kompetitif Indonesia di Asia Tenggara.
Mari menambahkan bahwa jika pengembangan KEK Batang berjalan konsisten, Indonesia berpotensi muncul sebagai pusat manufaktur baru di ASEAN bahkan Asia. "Investor global disebut mulai melihat Indonesia sebagai tujuan industri yang lebih stabil dan menjanjikan," katanya.

Baca Juga: KEK Industropolis Batang Berhasil Gaet Investasi Rp22,5 Triliun

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |