BPMI MoU Program Peduli Thalasemia Dalam Penguatan Halal dan Kesehatan

10 hours ago 5

loading...

Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) dipimpin Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menginisiasi kolaborasi strategis Program Peduli Thalasemia di Jakarta. Foto/Ist

JAKARTA - Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) dipimpin Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menginisiasi kolaborasi strategis Program Peduli Thalasemia di ruang VVIP Masjid Istiqlal, Taman Wijayakusuma, Jakarta Pusat.

Nasaruddin Umar mengatakan, pentingnya masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tapi sebagai pusat edukasi dan layanan sosial masyarakat, termasuk dalam isu kesehatan. Program tersebut mengedepankan prinsip halal dan thayyib pada produk herbal yang mendukung terapi thalasemia, seperti BRAZ 131.

"Masjid tak hanya menjadi tempat ibadah, tapi juga pusat peradaban dan kepedulian terhadap sesama, kami harap kolaborasi ini membawa dampak nyata bagi generasi muda bangsa. Kami memastikan keamanan, kehalalan, dan kebermanfaatan produk, sinergi riset dan inovasi halal di bidang farmasi akan menekankan aspek etika, kemaslahatan, dan keberlanjutan," ujar Nasaruddin yang juga menjabat Menteri Agama (Menag) dalam keterangannya, Minggu (27/4/2025).

Program Peduli Thalasemia merupakan hasil sinergi antara Istiqlal Halal Center (IHC) yang dikomandani Nur Khayin Muhdlor, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI) diwakilkan Adang Fisrmansyah, dan Yayasan Thalassaemia Indonesia (YTI) melalui perwakilannya Oktariono Hendratama.

Ketua Pembina Yayasan Salman Peduli Berkarya, Heikal Safar menyebut, kegiatan itu dihadiri tokoh masyarakat dan perwakilan lembaga atau organisasi hingga Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI).

Acara itu ditandai peluncuran simbolis Program Skrining dan Edukasi Thalasemia yang menyasar 3.000 peserta pada tahap awal.

Para peserta akan mendapatkan layanan skrining genetik serta edukasi pencegahan penyakit yang jumlah penderitanya terus meningkat di Indonesia.

Berdasarkan data tahun 2024, jumlah kasus thalasemia di Indonesia telah mencapai lebih dari 13.000, dengan konsentrasi tertinggi di Jawa Barat, khususnya kota Bandung.

"Peluncuran ini juga menandai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara lembaga-lembaga terkait untuk memperkuat kerja sama jangka panjang dalam integrasi nilai-nilai halal ke dalam sistem layanan kesehatan. Program bertujuan menggabungkan pendekatan iman, ilmu, dan aksi sosial dalam menciptakan ekosistem halal inovatif dan inklusif," katanya.

Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi lintas sektor, Program Peduli Thalasemia menjadi langkah konkret dalam membangun masa depan Indonesia lebih sehat dan berkeadilan, dengan masjid sebagai titik sentral gerakan sosial dan spiritual bangsa.

(shf)

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |