Harga Batu Bara Global Terperosok, India Jadi Biang Kerok

7 hours ago 3

loading...

Harga batu bara di pasar global kembali tertekan pekan ini dipicu penurunan impor dari India. FOTO/Reuters

JAKARTA - Harga batu bara di pasar global kembali tertekan pekan ini dipicu penurunan impor dari India yang merupakan salah satu konsumen terbesar dunia. Merujuk pada data Refinitiv, pada perdagangan Jumat (16/5), harga batu bara ICE Newcastle kontrak Juni ditutup turun 0,29% ke level USD101,6 per ton.

Harga ini mencatat penurunan sebesar 2,26% dibandingkan posisi pada akhir pekan sebelumnya pada (9/5), berada di level USD103,95 per ton. Penurunan harga batu bara ini terjadi setelah dua pekan sebelumnya mengalami kenaikan beruntun.

Penurunan impor batu bara India menjadi faktor utama yang menekan harga batu bara di pasar global. Selama periode April 2024 hingga Februari 2025, impor batu bara India turun tajam sebesar 9,2% menjadi 220,3 juta ton dibandingkan 242,6 juta ton pada periode yang sama tahun fiskal sebelumnya.

Baca Juga: Gencatan Senjata India-Pakistan Berlanjut Tanpa Batas Waktu

Menurut laporan Kementerian Batu Bara India, pengurangan impor ini menghasilkan penghematan devisa sekitar USD6,93 miliar sebagai bagian dari langkah strategis menuju kemandirian energI. Penurunan paling signifikan terjadi pada sektor non-regulasi dengan impor turun hingga 15,3% secara tahunan.

Penurunan impor India ini terjadi di tengah kondisi global yang tidak menentu termasuk dampak perang dagang dan pergeseran pola konsumsi energi di berbagai negara. Selain itu, cuaca yang lebih hangat di beberapa wilayah juga menurunkan permintaan batu bara untuk pembangkit listrik.

Meski demikian, harga batu bara ICE Newcastle masih berada di atas level USD100 per ton, menandakan pasar batu bara masih cukup stabil walaupun mengalami koreksi. Namun, tren penurunan ini menjadi perhatian produsen batu bara terutama di Australia dan Indonesia merupakan eksportir utama.

Data Refinitiv juga menunjukkan harga batu bara Newcastle sempat menyentuh titik terendah empat tahun pada akhir April 2025, yaitu sekitar USD93,7 per ton sebelum bangkit kembali ke kisaran USD100-an pada Mei ini.

Baca Juga: Perang Berkecamuk, Ini Dukungan Besar China untuk Ekonomi Pakistan

Penurunan harga batu bara juga dipengaruhi meningkatnya produksi domestik di India dan negara-negara lain serta pergeseran ke energi terbarukan yang semakin pesat. Produksi batu bara Coal India, misalnya, mengalami sedikit pertumbuhan 1 persen pada tahun fiskal 2025, meskipun ada penurunan produksi pada bulan Maret 2025.

Kondisi ini memaksa para pelaku pasar untuk terus memantau dinamika permintaan dan pasokan batu bara global, terutama dari negara-negara besar seperti China dan India yang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga. Pasar batu bara diperkirakan akan terus menghadapi tekanan harga dalam beberapa waktu ke depan meskipun ada potensi pemulihan jika permintaan dari negara lain meningkat.

(nng)

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |