Kepala BNPB: Waspadai Potensi Bencana Gempa Megathrust di Sumatera Barat

10 hours ago 4

loading...

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto membeberkan potensi bencana gempa megathrust yang mungkin akan terjadi di wilayah Sumatera Barat. Foto/SindoNews

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto membeberkan beberapa potensi bencana gempa megathrust yang telah dan mungkin akan terjadi di wilayah Sumatera Barat (Sumbar).

Wanti-wanti itu diungkapkan Suharyanto saat menjadi pembicara pada Kuliah Umum tentang Penanggulangan Bencana yang dihelat di Kampus Universitas Andalas, Kota Padang, Sumatera Barat pada Rabu 7 Mei 2025.

“Ada tiga zona megathrust di Sumatera Barat, zona megathrust Nias 1861 dan 2005 sudah terjadi gempa, zona megathrust Pagai Selatan pada 1833 dan 2007, zona megathrust Mentawai 1797 sampai sekarang belum lepas,” ungkap Suharyanto, dikutip Jumat (9/5/2025).

Baca juga: 18 Bencana Banjir Landa di Indonesia Akhir Pekan Ini, di Mana Saja?

Suharyanto mengatakan dampak dari megathrust diperkirakan berdampak pada tiga lokasi. Apabila megathrust terjadi di pesisir Kota Padang, dampaknya akan terjadi di Bandara Internasional Minangkabau, permukiman dan sungai serta pelabuhan karena lebih rendah dari laut.

“Kawasan bandara, runwaynya hanya berjarak 400 meter dari bibir pantai, dengan potensi tergenang 3 meter,” tuturnya.

Untuk mengurangi dampak akibat tsunami ialah dengan membuat sempadan pantai yang berisikan pohon-pohon sehingga bisa mereduksi tinggi gelombang dan juga arus tsunami sebelum menyentuh bandara.

Baca juga: Apa Itu Gempa Megathrust? Simak Penjelasan dan Dampaknya!

“Ke depan kita bahu membahu, dipinggir menjadi kawasan hutan pantai yang dibuat untuk menjadi pelindung bandara internasional Minangkabau,” ungkapnya.

Tempat terdampak selanjutnya ialah pantai-pantai di Kota Padang memiliki bebatuan yang bisa saja menjadi faktor lain yang dapat memperparah dengan terbawa gelombang tsunami.

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |