Kronologi Hubungan Trump dan Zelensky yang Makin Memanas

1 week ago 13

loading...

Kronologi hubungan Donald Trump dan Volodymyr Zelensky yang makin memanas. Foto/X/@esjesjesj

WASHINGTON - Volodymyr Zelensky dan Donald Trump terlibat adu pendapat sengit mengenai pandangan mereka yang berbeda tentang mengakhiri perang di Ukraina selama konferensi pers di Gedung Putih pada hari Jumat.

Presiden AS menuduh mitranya dari Ukraina bersikap "tidak sopan" dan "berjudi dengan Perang Dunia Ketiga" selama pertemuan yang terkadang menegangkan itu.

Melansir BBC, Zelensky, yang terkadang frustrasi dengan nada komentar dari Trump dan Wakil Presidennya JD Vance, mencoba membantah klaim yang mereka buat, dan mengatakan "tidak ada kompromi" dengan Vladimir Putin dari Rusia.

Namun, pertemuan di Ruang Oval bukanlah pertama kalinya kedua pria itu saling melontarkan sindiran.

Kronologi Hubungan Trump dan Zelensky yang Makin Memanas

1. Zelensky Terpilih, dan Hubungan Tetap Baik

21 April 2019: Pada hari Zelensky terpilih sebagai presiden Ukraina, Trump, yang masih dalam masa jabatan pertamanya, menelepon Zelensky untuk memberi selamat kepadanya. Trump mengatakan itu adalah "pemilihan yang luar biasa" dan menambahkan bahwa "Anda akan melakukan pekerjaan dengan baik".

2019: Sekutu Trump mulai memicu tuduhan bahwa Joe Biden, yang saat itu menjadi calon presiden terdepan dari Partai Demokrat, melobi Ukraina untuk memecat jaksa agungnya guna menghalangi penyelidikan terhadap perusahaan energi Burisma, yang mana putranya, Hunter, duduk di jajaran direksi. Tuduhan tersebut kemudian ditemukan dibuat-buat, dan jaksa tersebut dicopot dari jabatannya karena korupsi.

25 Juli 2019: Dalam percakapan telepon yang menjadi dasar pemakzulan pertama Trump, Trump meminta Zelensky untuk "menyelidiki sampai tuntas" tuduhan tersebut. Zelensky mengatakan bukti akan ditinjau akhir tahun itu.

29 September 2020: Dalam debat presiden pertama antara Trump dan Biden, Trump menyinggung tuduhan tersebut, dengan mengatakan: "Begitu Anda menjadi wakil presiden, [Hunter] meraup banyak uang di Ukraina, Tiongkok, Moskow, dan berbagai tempat lainnya."

2. Perang Ukraina Dimulai

24 Februari 2022: Rusia memulai invasi skala penuh ke Ukraina, yang digambarkan Trump sebagai "mengerikan". Ia menambahkan bahwa Zelensky "berani" karena tetap tinggal di Kyiv, dan mengklaim invasi itu "tidak akan pernah terjadi" jika ia terpilih pada tahun 2020.

5 Maret 2023: "Bahkan sebelum saya tiba di Ruang Oval, saya akan menyelesaikan perang yang menghancurkan antara Rusia dan Ukraina," kata Trump dalam sebuah konferensi konservatif. "Dan itu akan memakan waktu tidak lebih dari satu hari."

Mei 2024: Masa jabatan Zelensky berakhir tetapi ia tetap menjabat, karena pemilihan umum yang dijadwalkan di Ukraina tidak dilaksanakan karena negara tersebut masih berada di bawah darurat militer. Ia sebelumnya mengatakan bahwa "sekarang bukan saatnya untuk pemilihan umum".

Baca Juga: Efisiensi Tanpa Henti, Menggelorakan Revolusi Sayap Kanan

3. Kampanye Pemilihan Umum AS

22 September 2024: Zelensky mengatakan kepada majalah New Yorker: "Menurut saya, Trump tidak benar-benar tahu cara menghentikan perang, meskipun ia mungkin berpikir ia tahu caranya." Ia menambahkan bahwa "banyak" pemimpin mengira mereka bisa, tetapi tidak mampu.

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |