Negara Ini Sedang Berburu Harta Karun Mineral Langka di Afrika dan Australia

1 week ago 8

loading...

Negara yang digadang-gadang bakal menjadi ekonomi terbesar ketiga di dunia, membawa misi untuk mengeruk harta karun mineral langka dari Zambia, Kongo, dan Australia. Foto/Dok Energy Capital

JAKARTA - India sedang mencari peluang pertambangan untuk mengakses mineral langka seperti lithium, kobalt, tembaga hingga logam tanah jarang dari Zambia, Kongo, dan Australia. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Pertambangan India, V.L. Kantha Rao.

Pejabat itu mengatakan kepada wartawan, bahwa pemerintah di negara-negara ini sedang bekerja sama dengan konsorsium perusahaan negara India (KABIL).

Baca Juga

Daftar Lengkap Mineral Kritis yang Ekspornya Dibatasi China

"Melalui misi ini, kami sedang berupaya mendapatkan aset mineral penting untuk eksplorasi dan pertambangan," katanya.

Mineral kritis saat ini menjadi incaran banyak seiring, lantaran peran pentingnya dalam produksi teknologi seperti smartphone dan kendaraan listrik. Harta karun mineral tersebut di antaranya termasuk kobalt, tembaga, litium, nikel, dan logam tanah jarang.

Pemerintah Zambia baru-baru ini setuju memberikan kepada India area seluas 9.000 km persegi yang bakal dieksplorasi untuk mendapatkan kobalt dan tembaga. Dia menunjukkan, bahwa proses eksplorasi diperkirakan akan memakan waktu dua hingga tiga tahun, dan pemerintah berharap bisa mengamankan hak penambangan setelahnya.

Pengamat industri seperti dilansir RT menerangkan, ketika dunia semakin beralih ke energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, permintaan lithium meningkat. Dalam konteks ini, New Delhi berupaya mengurangi ketergantungan pada impor, terutama dari China, yang saat ini mendominasi sektor teknologi pengolahan lithium.

Pada bulan Januari, pemerintah India menyetujui Misi Mineral Kritis Nasional senilai USD1,9 miliar, sebuah kerangka kerja untuk kemandirian negara di sektor ini.

Menteri Pertambangan, G. Kishan Reddy memberikan catatan bahwa blok lithium sangat diminati, dan Survei Geologi India telah mengidentifikasi beberapa blok lithium di negara bagian utara Jammu dan Kashmir, dan Chhattisgarh. Dia menyatakan, bahwa kejelasan seputar eksplorasi blok diharapkan dapat dicapai pada akhir April atau Mei 2025, dan selanjutnya, blok tersebut akan dilelang.

India sedang berburu mineral kritis, lantaran kurangnya ketersediaan yang memadai di dalam negeri. Pada Desember 2024, pemerintah India membatalkan lelang 11 lokasi pertambangan mineral kritis karena kurangnya minat, seperti dilaporkan kantor berita PTI.

Baca Juga

Trump Incar Harta Karun Logam Tanah Jarang Ukraina Sebagai Ganti Dukungan AS

Pasokan lithium global saat ini didominasi oleh Australia dan "Segitiga Lithium", yang terdiri dari Chili, Argentina, dan Bolivia. Bersama-sama, negara-negara ini memegang lebih dari 75% cadangan lithium dunia, yang sebagian besar pasokan ini dikirim ke China untuk diproses.

(akr)

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |