Kamis, 04 September 2025 - 04:40 WIB
Italia merupakan negara di Eropa yang mendukung pengenaan pajak bagi miliarder. Foto/X/@DarioSolera
LONDON - Dengan meningkatnya ketimpangan, pengenaan pajak kepada orang kaya menjadi agenda utama, dan individu-individu terkaya sering dikritik karena berkontribusi lebih sedikit terhadap keuangan publik dibandingkan wajib pajak biasa.
Sebuah studi terbaru yang ditugaskan oleh lembaga nirlaba Oxfam dan Greenpeace menemukan bahwa secara global, orang-orang di Filipina adalah yang paling mendukung pengenaan pajak kepada orang superkaya.
Hal ini pada gilirannya memungkinkan peningkatan belanja pemerintah untuk layanan publik dan upaya melawan perubahan iklim.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mendorong peningkatan pajak global bagi orang kaya untuk mendukung lebih dari 3,7 miliar orang—hampir separuh populasi dunia—yang hidup dalam kemiskinan. Di sisi lain, Oxfam menyatakan bahwa 3.000 miliarder dunia telah mengumpulkan kekayaan sebesar USD6,5 triliun (€5,5 triliun) selama sepuluh tahun terakhir.
Survei terbaru, yang mengumpulkan data lintas afiliasi politik, tingkat pendapatan, dan kelompok usia, dilakukan pada Mei 2025 di 13 negara, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol.
Baca Juga: Putin Tak Bisa Dinego, Tak Ada Perdamaian di Ukraina
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Infografis
10 Negara Penduduknya Paling Bahagia di Dunia Tahun 2025