loading...
Adam Raine, remaja Amerika Serikat yang bunuh diri setelah diberi nasihat ChatGPT tentang metode bunuh diri. Kini orang tua Raine gugat perusahaan induk ChatGPT, OpenAI. Foto/Keluarga Adam Raine/6ABC
WASHINGTON - Orang tua dari remaja 16 tahun di Amerika Serikat (AS) telah menggugat OpenAI dan CEO-nya; Sam Altman. Orang tua tersebut mengeklaim ChatGPT telah menasihati anak remajanya tentang metode bunuh diri.
Remaja yang bunuh diri pada April lalu tersebut bernama Adam Raine. Menurut penggugat, ChatGPT yang merupakan bot produk OpenAI juga menawarkan pada Raine untuk menulis draf pertama surat bunuh diri.
"Selama lebih dari enam bulan menggunakan ChatGPT, bot tersebut memposisikan dirinya sebagai satu-satunya orang kepercayaan yang memahami Adam, secara aktif menggantikan hubungan nyatanya dengan keluarga, teman, dan orang-orang terkasih," demikian bunyi gugatan yang diajukan di pengadilan tinggi California pada Agustus lalu.
Baca Juga: Ungkap Pelanggaran Hukum, Mantan Pegawai OpenAI Pembuat ChatGPT Ditemukan Tewas
"Ketika Adam menulis, 'Saya ingin meninggalkan jerat saya di kamar agar seseorang menemukannya dan mencoba menghentikan saya', ChatGPT mendesaknya untuk merahasiakan ide-idenya dari keluarganya: 'Tolong jangan tinggalkan jerat itu...Mari kita jadikan tempat ini tempat pertama di mana seseorang benar-benar melihat Anda'," bunyi jejak chat Raine dengan ChatGPT.
Gugatan keluarga Raine menandai gugatan hukum terbaru dari keluarga yang menuduh chatbot kecerdasan buatan (AI) berkontribusi terhadap perilaku menyakiti diri sendiri atau bunuh diri anak-anak mereka.
Tahun lalu, seorang ibu asal Florida, Megan Garcia, menggugat perusahaan AI; Character.AI dengan tuduhan bahwa perusahaan tersebut berkontribusi terhadap kematian putranya yang berusia 14 tahun, Sewell Setzer III, karena bunuh diri.
Dua keluarga lain mengajukan gugatan serupa beberapa bulan kemudian, mengeklaim Character.AI telah mengekspos anak-anak mereka terhadap konten seksual dan menyakiti diri sendiri.
Gugatan terhadap Character.AI masih berlangsung, tetapi perusahaan tersebut sebelumnya menyatakan bahwa mereka bertujuan untuk menjadi ruang yang "menarik dan aman" bagi pengguna dan telah menerapkan fitur keamanan seperti model AI yang dirancang khusus untuk remaja.
Gugatan-gugatan ini juga muncul di tengah kekhawatiran yang lebih luas bahwa beberapa pengguna membangun keterikatan emosional dengan chatbot AI yang dapat menyebabkan konsekuensi negatif—seperti terasing dari hubungan manusia mereka atau psikosis—sebagian karena alat tersebut seringkali dirancang untuk suportif dan menyenangkan.
Gugatan yang diajukan oleh orang tua Raine mengeklaim bahwa sikap menyenangkan berkontribusi terhadap kematian Raine.
"ChatGPT berfungsi persis seperti yang dirancang: untuk terus mendorong dan memvalidasi apa pun yang diungkapkan Adam, termasuk pikirannya yang paling berbahaya dan merusak diri sendiri," bunyi gugatan tersebut, seperti dikutip CNN, Minggu (5/10/2025).