Pasar Keamanan Digital Indonesia Berpotensi Capai Rp22 Triliun di 2025

6 hours ago 2

loading...

PT Nawakara Perkasa Nusantara memperkenalkan Ekosistem Keamanan Terintegrasi. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - Pasar keamanan digital di Indonesia diproyeksikan akan mencapai USD1,35 miliar atau setara Rp22 triliun pada 2025. Proyeksi ini mencerminkan peningkatan investasi signifikan di sektor keamanan modern yang kini menjadi kebutuhan mendesak bagi perusahaan, seiring dengan kompleksitas ancaman yang kian meningkat.

Proyeksi tersebut didasarkan pada riset Mordor Intelligence, yang juga memperkirakan pasar access control akan melonjak hingga USD720 juta pada 2033. Angka-angka ini menunjukkan bahwa investasi pada sistem keamanan bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah strategi penting untuk menjamin keberlanjutan bisnis.

Di tengah pesatnya pertumbuhan ini, PT Nawakara Perkasa Nusantara, sebuah perusahaan Badan Usaha Jasa Keamanan (BUJP), memperkenalkan Ekosistem Keamanan Terintegrasi. Inovasi ini dirancang untuk mengubah paradigma keamanan konvensional menjadi sebuah sistem pertahanan yang proaktif, prediktif, dan berbasis data.

"Di era di mana ancaman tidak lagi terlihat secara kasat mata, mengandalkan penjagaan konvensional saja tidak cukup. Kita harus selangkah lebih di depan," ujar Deputy CEO & Transformation PT Nawakara Perkasa Nusantara, Satria Djaya Najamuddin dalam keterangan tertulis, Rabu (10/9).

Baca Juga: Nawakara Dorong Penguatan Sistem Keamanan Terintegrasi di Kawasan Manufaktur

Ia menjelaskan ekosistem ini merupakan otak dan sistem saraf digital yang mengoordinasikan seluruh aspek keamanan. Dengan demikian, klien dapat fokus pada pertumbuhan bisnis mereka tanpa harus khawatir akan potensi gangguan.

Pusat dari ekosistem ini adalah Nawakara Intelligent Command Center (NICC), sebuah pusat kendali terpadu yang beroperasi 24/7. NICC berfungsi sebagai penghubung yang mengintegrasikan seluruh sistem keamanan elektronik, seperti CCTV, access control, dan deteksi penyusup, dengan unit personel di lapangan. Kemampuannya mengolah data secara waktu nyata (real-time) memungkinkan tim untuk menganalisis risiko dan merespons potensi insiden sebelum terjadi.

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |