Raja Charles III Kesal dengan Reaksi Lebay Pangeran Harry soal Keamanan Kerajaan

16 hours ago 1

loading...

Raja Charles III dikabarkan merasa kesal dengan reaksi Pangeran Harry soal keamanan kerajaan yang gagal didapat kembali setelah bandingnya di pengadilan kalah. Goto/People

INGGRIS - Raja Charles III dikabarkan merasa kesal dengan reaksi Pangeran Harry soal keamanan kerajaan yang gagal didapat kembali setelah bandingnya di pengadilan kalah. Setelah mengalami kekalahan telak, Harry kembali menjadi sorotan usai menyampaikan keluhan tajam terhadap Kerajaan Inggris dalam sebuah wawancara televisi terbaru.

Dalam percakapannya yang disiarkan dari California, Pangeran Harry menyuarakan rasa kecewanya terhadap keputusan pengadilan yang menolak permohonannya untuk mendapatkan kembali perlindungan bersenjata saat berada di Inggris. Ia juga menyatakan bahwa ayahnya, Raja Charles III, enggan berbicara dengannya terkait persoalan tersebut.

Meskipun Harry mengaku masih berharap untuk berdamai dengan keluarganya, reaksi Charles disebut jauh dari positif. Menurut sumber dekat Istana, sang raja merasa marah dan jenuh atas pernyataan putra bungsunya itu yang dinilai menyudutkan kerajaan serta menimbulkan beban tambahan bagi pemerintah dan rakyat Inggris.

Dilansir dari News, Rabu, (7/5/2025), teman dekat Charles menegaskan bahwa raja 76 tahun itu tidak bisa campur tangan dalam urusan pengadilan demi menjaga netralitas konstitusional. Namun justru merasa kecewa karena putranya tidak menghormati prinsip tersebut.

Baca Juga: 5 Fakta Usaha Rujuk Pangeran Harry dan Raja Charles III, Keluarga Kerajaan di Ujung Damai?

Raja Charles III Kesal dengan Reaksi Lebay Pangeran Harry soal Keamanan Kerajaan

Foto/People

“Yang membuatnya kesal secara pribadi bukan hanya soal keamanan, tapi karena ada kesan bahwa ia sebagai ayah tak peduli terhadap keluarganya. Padahal, ia sangat mencemaskan dampak keuangan dan sumber daya yang terkuras akibat kasus ini,” kata sumber tersebut.

Dalam wawancara berdurasi 30 menit itu, adik Pangeran William ini menyalahkan sistem kerajaan, menuding adanya campur tangan dalam keputusan pengurangan keamanannya setelah mundur dari tugas kerajaan tahun 2020. Ia menyebut situasi ini sebagai "rekayasa institusional", dan menuding perwakilan keluarga kerajaan di komite RAVEC telah ikut memengaruhi keputusan keamanan.

Suami Meghan Markle ini juga mengungkapkan bahwa dirinya tak bisa kembali ke Inggris bersama istri dan anak-anak karena merasa situasi tidak aman. Ia mengatakan kehilangan akses perlindungan membuatnya ragu menunjukkan tanah kelahirannya kepada anak-anaknya, meskipun ia menegaskan rasa cintanya kepada Inggris.

“Saya tidak ingin terus terjebak dalam pertikaian ini. Hidup terlalu singkat untuk dihabiskan dalam konflik, apalagi saya bahkan tidak tahu berapa lama lagi ayah saya bisa hidup,” ujarnya dengan nada emosional.

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |