Sekolah Masa Kini, Menumbuhkan Karakter dan Keterampilan Hidup lewat 5C

3 hours ago 1

loading...

Adelina Holmes, Kepala Sekolah Sampoerna Academy Pakuwon Indah Surabaya. Foto/Istimewa.

JAKARTA - Pendidikan masa kini tak lagi cukup hanya mengandalkan nilai akademik. Di tengah dunia yang terus berubah dan penuh tantangan, sekolah memiliki peran penting dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter dan keterampilan hidup yang kuat.

Hal ini ditekankan oleh Adelina Holmes, Kepala Sekolah Sampoerna Academy Pakuwon Indah Surabaya. Adelina ingin berbagi hal mengenai pentingnya penguatan lima pilar utama pendidikan, yaitu 5C: Communication, Collaboration, Critical Thinking, Creativity, dan Character.

Baca juga: Desak Program Siswa Nakal di Barak Militer Dicabut, LBH Pendidikan: Tidak Humanis

“Pendidikan harus melampaui buku teks dan ujian. Kami percaya bahwa membangun karakter harus menjadi prioritas yang sama pentingnya dengan pencapaian akademik,” ujar Adelina Holmes.

“Dengan mengintegrasikan pengembangan 5C ke dalam pembelajaran sehari-hari, kami tidak hanya mempersiapkan anak-anak untuk sekolah, tetapi juga untuk kehidupan.”

Menurutnya Konsep 5C ini telah diterapkan di Sampoerna Academy. 5C menekankan bahwa komunikasi adalah kunci pertama yang perlu diasah sejak siswa memasuki kelas. Melalui diskusi, bercerita, dan presentasi, siswa diajak menyampaikan ide secara jelas dan percaya diri, membangun jembatan pemahaman dengan lingkungan sekitarnya.

Selain itu, kolaborasi juga menjadi keterampilan utama di era global ini. Dalam kegiatan belajar kelompok dan proyek bersama, siswa belajar menghargai sudut pandang berbeda, bernegosiasi, dan mencapai tujuan bersama.

“Kolaborasi bukan hanya soal kerja tim, tetapi juga tentang membentuk ketangguhan dan kemampuan beradaptasi,” tambah Holmes.

Tak kalah penting, siswa juga dilatih untuk berpikir kritis dan tidak menerima informasi secara mentah. Dengan pendekatan inquiry-based learning, mereka diajak bertanya, menganalisis, dan memecahkan masalah secara mandiri—keterampilan yang menjadi dasar inovasi dan kepemimpinan masa depan.

Kreativitas pun tak dibatasi hanya pada seni. Melalui pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics), siswa didorong untuk berpikir out of the box, mengeksplorasi ide, dan menciptakan solusi segar di bidang sains, teknologi, hingga bisnis.

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |