Trump Ultimatum Hamas Punya Waktu 3 atau 4 Hari untuk Tanggapi Proposal Gencatan Senjata Gaza

4 days ago 10

loading...

Presiden AS Donald Trump bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih. Foto/anadolu

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan Hamas punya waktu "tiga atau empat hari" untuk menanggapi proposal gencatan senjata Gaza. Dia mengatakan kepada wartawan bahwa para pemimpin Israel dan Arab telah menyetujui rencana tersebut.

"Hamas akan melakukannya atau tidak, dan jika tidak, ini akan menjadi akhir yang sangat menyedihkan," ujar Trump di Gedung Putih pada hari Selasa (30/9/2025).

Ketika ditanya apakah ada ruang untuk negosiasi terkait proposal tersebut, ia menjawab, "Tidak banyak."

Presiden AS juga berterima kasih kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang bertemu dengan Trump pada hari Senin di Washington, DC, "atas persetujuannya terhadap rencana tersebut".

Komentar Trump muncul sehari setelah Gedung Putih merilis dokumen berisi 20 poin yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza, pertukaran warga Israel yang ditahan Hamas dengan warga Palestina di penjara Israel, dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Gaza.

Berdasarkan proposal tersebut, Hamas diwajibkan melucuti senjatanya dan AS akan bekerja sama dengan mitra Arab dan internasional untuk membentuk "pasukan stabilisasi internasional sementara".

Rencana tersebut juga menyatakan Hamas tidak akan berperan dalam pemerintahan Gaza. Para anggotanya akan ditawarkan amnesti jika mereka berkomitmen untuk "hidup berdampingan secara damai", sementara mereka yang ingin meninggalkan daerah kantong tersebut akan diberikan akses aman ke luar negeri.

Trump mengatakan rencana tersebut juga membayangkan pemerintahan transisi yang terdiri dari para teknokrat Palestina untuk menyediakan layanan harian di Gaza, pemerintahan mandiri, pemulangan penduduk yang terlantar, dan jaminan bahwa "rakyat Gaza tidak akan terusir".

Dorongan baru untuk mengakhiri perang dua tahun Israel di Gaza muncul ketika jumlah korban tewas Palestina telah meningkat di atas 66.000 jiwa dan daerah kantong pesisir tersebut mengalami krisis kemanusiaan.

Serangan Israel di Gaza meningkat pada hari Selasa, menewaskan puluhan warga Palestina, termasuk 20 orang yang sedang mencari bantuan yang sangat dibutuhkan di wilayah selatan dan tengah Jalur Gaza.

"Setiap menit, terjadi ledakan di Kota Gaza karena aktivitas darat Israel masih meluas," lapor Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera di Nuseirat, Gaza tengah.

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |