Ulah Ken Arok Muda Ganggu Keamanan Wilayah Sebelum Jadi Raja Singasari

5 hours ago 1

loading...

Ken Arok sebelum menjadi Raja Tumapel atau Singasari kerap membuat masalah di suatu daerah yang disinggahinya. Foto: Ist

KENArok sebelum menjadi Raja Tumapel atau Singasari kerap membuat masalah di suatu daerah yang disinggahinya. Apalagi sosok Ken Arok sejak kecil minim kasih sayang lantaran dibuang ibu kandungnya di kuburan.

Petualangan kehidupan Ken Arok dimulai sejak bayi saat dia diadopsi Lembong, seorang pencuri yang datang ke kuburan. Sayang ulahnya karena kerap berjudi membuat Lembong kesal dan membuang Ken Arok kecil.

Kemudian, dia ditemukan Bango Samparan, seorang penjudi juga karena memiliki keistimewaan. Kesukaan judinya membuatnya kerap diajak Bango Samparan hingga kerap memenangkan perjudian.

Tapi, lagi-lagi Ken Arok kecil memunculkan kenakalannya. Kali ini dia mencuri Jambu hingga akhirnya diusir dari rumah penguasa Desa Pangkur.

Dikisahkan dari buku "Tafsir Sejarah Nagarakretagama" karya Sejarawan Prof Slamet Muljana, setiap wilayah yang didatangi dan ditinggali Ken Arok semasa kecil hingga remaja selalu tak ada yang aman. Dia sempat ketahuan merampok dan menyetubuhi gadis penyadap di Desa Kapudungan.

Pokoknya, Ken Arok menjadi perusuh yang mengganggu keamanan wilayah Tumapel dan menjadi buruan akuwu; lari dari tempat satu ke tempat lain. Setiap tempat yang didatanginya menjadi tidak aman, namun dia selalu dapat lolos dari bahaya berkat perlindungan Bhatara Brahma.

Ketika Ken Arok bertambah dewasa, dia pernah berguru pada Mpu Palot di Turyantapada. Dia diutus mengambil emas pada kepala Desa Kabalon. Orang-orang Kabalon tidak percaya bahwa Ken Arok adalah utusan Mpu Palot.

Karena marah, salah seorang di antara mereka ditikamnya, lalu lari ke rumah kepala desa. Segenap penduduk Desa Kabalon mengejarnya, masing-masing bersenjatakan golok atau palu.

Sekonyong-konyong terdengar suara dari langit yang berkata: "Jangan kau bunuh orang itu. Dia adalah puteraku. Belum selesai tugasnya di dunia!" Mendengar suara itu, para pengejarnya berhenti lalu bubar.

Sementara itu, diketahui oleh orang-orang Daha bahwa Ken Arok bersembunyi di Turyantapada. Dalam kejaran orang-orang Daha, Ken Arok lari ke Desa Tugaran, dari Tugaran ke Gunung Pustaka dan dari situ mengungsi ke Desa Limbahan. Kemudian, dari Desa Limbahan ke Desa Rabut akhirnya sampai Panitikan.

Atas nasihat seorang nenek, dia bersembunyi di Gunung Lejar yang ada mengidentifikasi itu merupakan Gunung Bromo. Pada persembunyiannya di Gunung Lejar, dia mendengar keputusan para dewa bahwa Ken Arok ditakdirkan menjadi raja yang akan menguasai Pulau Jawa.

(jon)

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |