loading...
Pemandangan kota di Selandia Baru. Foto/newzealand.com
WELLINGTON - Selandia Baru sering disebut sebagai salah satu negara yang paling Islami di dunia, meskipun penduduk Muslimnya hanya merupakan sebagian kecil dari populasi.
Pernyataan ini bukan merujuk pada aspek agama secara harfiah, melainkan pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang diterapkan dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik di negara tersebut yang selaras dengan ajaran Islam.
1. Indeks Kesejahteraan dan Keadilan Sosial
Islam menekankan pentingnya keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Selandia Baru secara konsisten menduduki peringkat tinggi dalam berbagai indeks kesejahteraan, seperti Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index/HDI) dan Indeks Persepsi Korupsi (Corruption Perceptions Index).
Negara ini memiliki sistem kesejahteraan sosial yang kuat, termasuk layanan kesehatan dan pendidikan gratis atau terjangkau, yang mencerminkan konsep zakat dan sedekah dalam Islam.
2. Pemerintahan yang Bersih dan Transparan
Selandia Baru adalah salah satu negara dengan tingkat korupsi terendah di dunia. Dalam Islam, kepemimpinan yang amanah dan transparan adalah prinsip yang sangat ditekankan.
Sistem hukum di Selandia Baru memastikan pemerintah bertanggung jawab kepada rakyatnya, dan mekanisme check and balance yang kuat membuat penyalahgunaan kekuasaan sulit terjadi.
3. Perlindungan Hak Asasi Manusia dan Keadilan
Islam sangat menekankan keadilan bagi semua individu, terlepas dari latar belakang etnis atau agama. Selandia Baru memiliki sistem hukum yang adil dan melindungi hak-hak setiap warganya.
Negara ini juga memiliki kebijakan yang mendukung kesetaraan gender, kebebasan beragama, serta perlindungan terhadap kelompok minoritas, termasuk Muslim.
4. Perekonomian yang Adil dan Berkelanjutan
Selandia Baru memiliki ekonomi yang stabil dan berkelanjutan, dengan kebijakan ekonomi yang mendukung kesejahteraan masyarakat luas, bukan hanya kelompok elit.
Sistem pajak yang progresif, dukungan bagi usaha kecil dan menengah, serta larangan terhadap praktik ekonomi eksploitatif sangat selaras dengan prinsip ekonomi Islam yang menekankan keadilan dan kesejahteraan sosial.
