10 Cara Mahasiswa Bisa Lulus Cumlaude, Simak Strategi Jitunya

5 hours ago 1

loading...

Menjadi lulusan cumlaude adalah impian banyak mahasiswa di perguruan tinggi. Foto/ITB.

JAKARTA - Menjadi lulusan cum laude adalah impian banyak mahasiswa di perguruan tinggi. Predikat ini bukan hanya sekadar pencapaian akademik, tetapi juga menjadi nilai lebih di mata dunia kerja maupun saat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Namun, bagaimana sebenarnya cara untuk bisa lulus cumlaude? Apa saja syarat yang harus dipenuhi? Berikut ini panduan lengkap bagi mahasiswa yang ingin meraih gelar sarjana dengan predikat cumlaude yang dikutip dari berbagai sumber.

Baca juga: Lulus Cumlaude dari UGM di Usia 19 Tahun, Mutiara Jadi Wisudawan Termuda

1. Pertahankan IPK di Atas 3,50

Syarat utama untuk lulus cumlaude adalah memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lebih dari 3,50. Artinya, sejak semester pertama hingga akhir masa studi, mahasiswa harus mampu menjaga konsistensi nilai yang tinggi. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk fokus dalam setiap mata kuliah dan berupaya mendapatkan nilai terbaik sejak awal.

2. Tidak Pernah Mengulang Mata Kuliah

Mahasiswa yang ingin lulus cumlaude tidak boleh memiliki riwayat mengulang mata kuliah, baik karena tidak lulus maupun untuk memperbaiki nilai.

Baca juga: Cerita Brian Arianto Lulus Cumlaude Kedokteran UGM: Jadi Dokter adalah Panggilan Jiwa

Pengulangan mata kuliah dapat mencerminkan ketidaksanggupan dalam menguasai materi pada kesempatan pertama, dan hal ini bisa menjadi penghalang untuk meraih predikat cumlaude.

3. Minimal Nilai B di Setiap Mata Kuliah

Selain IPK tinggi dan tanpa pengulangan, mahasiswa juga harus memastikan bahwa tidak ada nilai C atau D dalam transkrip akademiknya.

Baca juga: Kisah Maria Khelli, Lulus Cumlaude dengan IPK Tertinggi di ITB

Setiap mata kuliah idealnya harus mendapatkan nilai minimal B. Oleh karena itu, manajemen waktu belajar dan keaktifan dalam kelas menjadi kunci penting dalam meraih nilai tersebut.

4. Lulus Tepat Waktu: Maksimal 8 Semester

Salah satu kriteria utama lulusan cumlaude adalah menyelesaikan studi dalam waktu maksimal delapan semester atau empat tahun untuk program sarjana reguler. Mahasiswa yang lulus lebih dari empat tahun secara otomatis tidak bisa memperoleh predikat cumlaude, berapa pun tingginya IPK yang dimiliki. Maka dari itu, penting untuk merencanakan studi secara cermat sejak semester pertama.

5. Pahami Bobot Penilaian Dosen

Setiap dosen memiliki sistem penilaian yang berbeda-beda. Ada yang menitikberatkan pada kehadiran, partisipasi kelas, tugas individu, atau ujian akhir. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memahami secara detail bobot penilaian pada setiap mata kuliah. Hal ini akan membantu strategi belajar yang tepat, sehingga nilai optimal bisa diraih.

6. Temukan Pola Belajar yang Efektif

Setiap mahasiswa memiliki gaya belajar yang berbeda. Beberapa lebih efektif dengan belajar kelompok, sementara yang lain lebih nyaman belajar mandiri. Menemukan metode belajar yang paling cocok sejak awal akan sangat membantu dalam memahami materi kuliah secara mendalam. Jangan ragu mencoba berbagai metode hingga menemukan pola yang tepat.

7. Selalu Hadir di Kelas

Kehadiran sering kali menjadi bagian dari komponen penilaian yang memiliki bobot besar. Bahkan, beberapa dosen memberikan hingga 20-30% nilai dari kehadiran dan partisipasi aktif di kelas.
Oleh karena itu, jangan pernah anggap remeh kehadiran. Disiplin menghadiri kelas secara penuh akan sangat membantu dalam membangun citra positif di mata dosen sekaligus memahami materi secara langsung.

8. Maksimalkan Setiap Mata Kuliah

Tidak ada mata kuliah yang tidak penting. Semua mata kuliah, baik yang berbobot 2 SKS maupun 4 SKS, memberikan kontribusi terhadap IPK akhir.

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |