loading...
Dua pendaki asal Indonesia dilaporkan meninggal dunia saat melakukan pendakian di Puncak Carstensz Papua. Korban Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono. Foto/istimewa
JAKARTA - Dua pendaki asal Indonesia dilaporkan meninggal dunia saat melakukan pendakian di Puncak Carstensz , Papua. Korban yang diketahui bernama Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono tergabung dalam rombongan yang melakukan pendakian pada akhir Februari 2025.
Berdasarkan informasi yang tersebar di media sosial, rombongan tersebut terdiri dari 10 pendaki. Termasuk Fiersa Besari, Indira Alaika, Furki, Elsa Laksono, Lilie Wijayanti Poegiono, Saroni, dan Ludy Hadiyanto, serta WNA dari Turki dan Rusia.
Indira Alaika, salah satu pendaki yang selamat, membagikan kronologi kejadian ini melalui akun Instagram pribadinya, @indiraalaika. Ia menjelaskan bahwa cuaca ekstrem yang melanda Puncak Carstensz, berupa hujan salju, hujan deras, serta angin kencang, menjadi penyebab utama dua pendaki mengalami hipotermia hingga meninggal dunia.
"Berikut kronologi insiden kejadian lima pendaki WNI Puncak Carstensz Pyramid (tiga pendaki selamat, dan dua meninggal dunia) akibat cuaca yang sangat buruk (hujan salju, hujan deras, dan angin kencang sehingga menyebabkan hipotermia)," tulis Indira dikutip Instagram @indiraalaika, Minggu (2/3/2025).
Foto/Instagram @indiraalaika
Foto/Instagram @indiraalaika
Menurutnya, insiden ini terjadi ketika rombongan tengah dalam perjalanan turun dari puncak. Kondisi cuaca yang semakin memburuk menyebabkan beberapa pendaki terjebak di area Summit Ridge. Indira, bersama Alvin Reggy dan Saroni, harus bertahan di lokasi tersebut hingga tim penyelamat tiba keesokan harinya.
"Pada saat perjalanan turun dari Puncak Cartenz akibat cuaca yang sangat buruk sehingga menyebabkan hipotermia. Pendaki yang selamat terjebak dan terpaksa bermalam di area Summit Ridge dekat puncak hingga besoknya tim rescue datang Indira Alaika, Alvin Reggy, dan Saroni," jelasnya.
Sebelumnya, rombongan pendaki telah memulai perjalanan dari Bandara Moses Kilangin, Timika, menuju basecamp Yellow Valley dengan menggunakan helikopter. Setelah tiba di basecamp, mereka menjalani aklimatisasi selama dua hari dan melakukan latihan teknis di Teras 1 sebelum memulai pendakian menuju puncak pada pukul 04.00 WIT.