Mengapa Nasib Mantan Pemain Timnas Indonesia Terlunta-lunta setelah Tidak Laku?

1 week ago 16

loading...

JAKARTA - Kejayaan di lapangan hijau ternyata tidak selalu menjamin masa depan cerah bagi para mantan pemain Timnas Indonesia . Sejumlah nama besar seperti Evan Dimas, Titus Bonai, Bayu Gatra, hingga Kurnia Meiga kini menjalani hidup yang jauh berbeda dari masa keemasan mereka. Sebagian bahkan harus berjuang keras demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Fenomena ini mendapat sorotan dari Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Melly Goeslaw. Sebagai anggota Komisi X DPR RI yang membidangi olahraga, ia prihatin melihat mantan atlet, termasuk pesepak bola nasional, hidup dalam keterbatasan setelah pensiun.

“Saya sedih melihat masih banyak atlet yang hidup terlunta-lunta setelah pensiun. Padahal selama mereka berkarier, mereka sudah mengharumkan nama Indonesia,” ujarnya melalui akun Instagram @Baladmelly, Minggu (8/6/2025) lalu.

Baca Juga: Kondisi Mantan Pemain Timnas Indonesia: Evan Dimas Kurus, Tibo dan Bayu Gatra Main Tarkam

Melly menegaskan, pemerintah perlu memberi perhatian lebih kepada masa depan para mantan atlet, bukan hanya saat mereka masih aktif. Persoalan administratif, seperti rendahnya tingkat pendidikan akibat fokus latihan sejak usia dini, kerap menghambat mereka mencari pekerjaan layak.

“Banyak yang tidak punya ijazah, bahkan tidak lulus SD atau SMP. Setelah tidak jadi atlet, mereka kesulitan saat ingin bekerja di luar dunia olahraga,” tambahnya.

Dari Stadion Megah ke Liga Tarkam

Evan Dimas, yang pernah dijuluki wonderkid dan memimpin Timnas U-19 di Piala AFF 2013, kini memilih menetap di Tulungagung dan fokus melatih anak-anak di SSB Saraswati. Ia mengaku jarang berlatih dan sudah lama tak berlaga di kompetisi profesional.

Lain lagi dengan Titus Bonai. Mantan striker Timnas yang pernah bersinar di Liga 1 itu kini rutin mengikuti turnamen antar kampung atau Liga Tarkam di berbagai daerah untuk menambah penghasilan. Bayu Gatra dan Oktavianus Maniani juga pernah terjun ke ajang serupa. Bagi mereka, hadiah uang dari turnamen lokal menjadi penopang hidup di tengah sulitnya mendapat kontrak profesional.

Kisah Pilu Kurnia Meiga

Kiper andalan Timnas, Kurnia Meiga, bahkan harus pensiun dini akibat papilledema, penyakit pada mata yang mengancam penglihatannya. Kini, ia bertahan hidup dengan berjualan emping dan jersey lewat media sosial, sambil aktif membuat konten di TikTok dan YouTube.

Fenomena ini menunjukkan betapa rapuhnya karier di dunia sepak bola jika tidak diimbangi dengan manajemen keuangan dan perencanaan masa depan. Dari stadion megah ke lapangan kampung, perjalanan hidup para mantan punggawa Garuda ini menjadi pelajaran berharga bagi generasi penerus dan perhatian pemerintah.

(sto)

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |