Mentan Amran Ungkap Dugaan Mafia Pangan di Pasar Induk Beras Cipinang

1 day ago 17

loading...

Mentan Amran Sulaiman menduga adanya mafia pangan dalam distribusi beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) usai munculnya kelangkaan pasokan. Foto/Dok

JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menduga adanya mafia pangan dalam distribusi beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Menurutnya, kelangkaan pasokan beras yang terjadi di PIBC tidak masuk akal, mengingat stok beras pemerintah sendiri dalam jumlahnya melimpah.

Mentan Amran juga menyebut ada ketidakwajaran di balik keluarnya 11.410 ton beras dalam satu hari yaitu pada 28 Mei 2025 lalu. Padahal arus masuk dan keluar beras di PIBC cenderung stabil dan berimbang dengan rata-rata sirkulasi masuk-keluar beras sebesar 2.000-3.000 ton per hari.

“Masuk akal gak? Ini 11.000 keluar satu hari. Satgas pangan sudah turun, alasannya katanya salah hitung, koreksi, macam-macam alasannya,” kata Mentan Amran dalam konferensi pers yang digelar di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan pada Selasa (3/6/2025).

Baca Juga: Cadangan Beras 4 Juta Ton, Mentan Amran: Tak Lagi Swasembada, Tapi Sudah Kedaulatan

”Kemarin begitu mengatakan (harga beras) naik, aku cek. Sekarang tidak ada lagi alasan. Dulu ada alasannya, kalau stok Bulog kurang, impor. Apa mau minta impor dengan kondisi kita stok 4 juta ton? Dikeluarkan SPHP, apa jawabannya tadi? Untuk di blending, untuk dicampur dengan beras lokal, baru dijual mahal,” lanjutnya.

Mentan Amran menegaskan, bahwa jika ada pihak yang memainkan distribusi atau laporan stok secara sengaja, maka hal itu merupakan bentuk sabotase terhadap upaya pemerintah menjaga ketahanan pangan nasional.

”Sekarang pertanyaan saya, kenapa dikatakan hari ini stok di Cipinang kurang dan harga naik? Aku buka datanya, ternyata ada anomali. Ini harus diluruskan. Jangan seenaknya kita menyampaikan. Ini bisa sebagai sabotase pemerintah. Sabotase data karena ada kepentingan pribadi,” tegasnya.

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |