Perayaan Maulid Nabi dalam Pandangan Hadis

6 hours ago 3

loading...

Hari ini, 5 Sepetmber 2025 atau tepat 12 Rabiul Awal 1447 Hijriah, umat Islam di seluruh dunia merayakan Maulid Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam. Foto ilustrasi/ist

Hari ini, 5 Sepetmber 2025 atau tepat 12 Rabiul Awal 1447 Hijriah, umat Islam di seluruh dunia merayakan Maulid Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam . Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam ini, biasanya diisi dengan berbagai acara seperti tausiyah keagamaan, pembacaan Kitab Selawat, Sirah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam dan berbagi makanan.

Berikut ulasan dan penjelasan Maulid Nabi dalam pandangan Hadis Sahih dijelaskan Ustaz Muhamad Hanif Rahman, Khadim Ma'had Aly Al-Iman Bulus dan Pengurus LBM NU Purworejo dilansir dari NU Online.

Al-Hafidz Abu Fadhl Ahmad Ibn Hajar, seperti dikutip as-Suyuthi dalam kitabnya Husnul Maqshid saat ditanya perihal peringatan Maulid Nabi mengatakan, pada dasarnya hukum asal memperingati maulid adalah belum pernah dinukil dari kaum Salaf yang hidup pada tiga abad pertama. Peringatan maulid mengandung kebaikan jika di dalamnya dilakukan hal-hal yang baik dan menjauhi hal-hal buruk yang tidak direstui syari'at. Maka ini termasuk bid'ah hasanah (perkara yang baik).

Menurut beliau, dasar peringatan Maulid adalah Hadis Sahih dari Tsabit dalam Sahihain. Hadis yang dimaksud diriwayatkan Imam Al-Bukhari dalam Kitabus Shiyam bab 79:

أَنَّ النَّبِيَّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ الْيَهُودَ يَصُومُونَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَسَأَلَهُمْ فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ أَغْرَقَ اللَّهُ فِيهِ فِرْعَوْنَ وَنَجَّى مُوسَى فَنَحْنُ نَصُومُهُ شُكْرًا لِلَّهِ تَعَالَى

Artinya: "Bahwa Rasulullah ﷺ datang ke Madinah, beliau menemukan orang Yahudi berpuasa pada hari 'Asyura, maka beliau bertanya kepada mereka, dan mereka menjawab: "Ini adalah hari di mana Allah menenggelamkan Fir'aun, menyelamatkan Musa, kami berpuasa sebagai ungkapan syukur kepada Allah Ta'ala."

Baca juga: Ayat-ayat Al Quran tentang Maulid Nabi Muhammad SAW

Secara zahir, Hadis ini menerangkan tentang kesunahan puasa 'Asyura. Namun as-Suyuthi memahaminya lebih luas, yang subtansinya adalah kebolehan bersyukur kepada Allah atas anugerah yang diberikan-Nya baik berupa kenikmatan atau dijauhkan dari marabahaya yang mengancam pada hari-hari tertentu.

Berikut selengkapnya:

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |