Swasembada Energi Butuh Kolaborasi Sektor Hulu dan Hilir

2 weeks ago 11

loading...

Kepala Grup Engineering dan Teknologi PGN, Suseno menyampaikan, pentingnya kolaborasi antara sektor hulu dan hilir dalam memastikan ketersediaan dan keberlanjutan energi gas bumi untuk Indonesia. Foto/Dok

JAKARTA - Kepala Grup Engineering dan Teknologi PGN , Suseno menyampaikan, pentingnya kolaborasi antara sektor hulu dan hilir dalam memastikan ketersediaan dan keberlanjutan energi gas bumi untuk Indonesia. Dia menekankan, peran PGN sebagai penyedia energi gas bumi yang bersih untuk berbagai sektor industri, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

"Peran PGN adalah menyediakan energi gas bumi yang bersih untuk bahan bakar dan bahan baku, dalam rangka menunjang pertumbuhan industri-industri domestik," ujarnya dalam "EITS Discussion Series 2025: Memacu Infrastruktur Gas Menuju Swasembada Energi ' di Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Baca Juga

Kurangi Ketergantungan LPG, PGN Kejar 1 Juta Sambungan di 2025

Pentingnya pembangunan infrastruktur gas bumi, sambung Suseno, seperti terminal LNG dan jaringan pipa gas yang kini telah mencapai lebih dari 33.000 km di seluruh Indonesia. PGN terus berupaya untuk memperkuat kapasitas infrastruktur tersebut untuk menghadapi tantangan pasokan gas yang mungkin terjadi di masa depan.

Menurut dia, pembangunan jaringan gas dan terminal LNG sangat penting untuk memastikan pasokan energi yang cukup, terutama di wilayah yang masih kekurangan akses terhadap jaringan gas. Hal ini juga berkaitan dengan upaya PGN untuk mengintegrasikan komoditas energi dengan berbagai sektor, dalam rangka meningkatkan efisiensi biaya.

"Infrastruktur gas yang kita bangun ini, termasuk terminal LNG, merupakan salah satu kunci untuk mendukung swasembada energi dan mempercepat pembangunan ekonomi," tambah Suseno.

Di sisi lain, Abadi Purnomo, anggota Dewan Energi Nasional, mengungkapkan pentingnya perencanaan jangka panjang dalam transisi energi Indonesia. Ia menyampaikan bahwa Dewan Energi Nasional berperan dalam merumuskan kebijakan energi, termasuk pengembangan energi terbarukan dan pengurangan ketergantungan pada energi fosil.

"Peran energi fosil, terutama gas, masih sangat besar dalam mendukung kebutuhan energi nasional. Namun, kami juga berfokus pada pengembangan energi terbarukan untuk memastikan ketahanan energi Indonesia di masa depan," kata Abadi.

Lanjut Abdi menjelaskan, bahwa meskipun transisi energi menuju energi hijau menjadi fokus utama, sektor gas tetap memiliki peran penting, khususnya dalam sektor pembangkit listrik dan industri. Abadi juga menyoroti tantangan transisi energi yang harus dilakukan secara bertahap, mengingat ketergantungan Indonesia pada energi fosil masih cukup besar.

"Pembangkit listrik berbasis batu bara harus bisa bersih di masa depan, sementara gas alam akan tetap menjadi bagian penting dalam pembangunan energi Indonesia," tambahnya.

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |