loading...
Tampang sangat Hyundai Palisade hybrid yang segera diluncurkan di Indonesia. Foto: ist
JAKARTA - Di tengah senyapnya pergerakan pasar otomotif mewah, penampakan mengejutkan tertangkap kamera. Sosok SUV bongsor yang ditutup selubung hitam, dengan bagian belakang yang sengaja dibiarkan terbuka, terlihat sedang diangkut menuju pabrik Hyundai di Cikarang.
Sosok itu tak lain adalah All-New Hyundai Palisade Hybrid, yang kedatangannya dirahasiakan namun kini tak bisa lagi disembunyikan.
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) memang sudah membuka keran pemesanan untuk SUV premium ini. Namun, penampakan unit yang diimpor secara utuh (CBU) ini menjadi konfirmasi fisik pertama bahwa Hyundai benar-benar serius untuk berjudi di segmen atas, di saat banyak konsumen justru sedang menahan belanja.
Dalam keterangan resminya, Ju Hun Lee, President Director HMID, mengemas langkah ini sebagai kesempatan bagi konsumen untuk lebih dulu memiliki SUV ramah lingkungan. "Kami ingin memberikan kesempatan lebih kepada konsumen untuk lebih dulu memiliki SUV ramah lingkungan Hyundai yang mengutamakan kenyamanan dan teknologi terbaik," ujarnya.
Namun, di balik narasi "ramah lingkungan" dan "kenyamanan" tersebut, ada sebuah pertanyaan besar. Dengan harga model lawasnya saja sudah menembus angka Rp1 miliar, berapa banderol yang akan disematkan pada versi hybrid ini? Dan yang lebih penting, apakah pasar siap menyerapnya?
Unggahan di media sosial yang memperlihatkan mobil ini sedang diangkut menjadi bukti tak terbantahkan. Desain lampu belakang dengan model garis horizontal bertumpuk dan pilar paling belakang berwarna silver adalah ciri khas Palisade generasi terbaru yang sudah lebih dulu meluncur di pasar global.
Kunjungan ke pabrik Hyundai di Cikarang juga mengungkap fakta menarik. Sebagai model CBU, unit-unit Palisade ini akan menjalani "penyesuaian" di Indonesia, di mana beberapa komponennya akan diganti agar sesuai dengan spesifikasi pasar lokal.
