BUKITTINGGI — Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dari Komisi II, Asril, SE, menggelar reses perseorangan di daerah pemilihannya, Sumbar III, pada Minggu, 27 Juli 2025. Kegiatan ini dipusatkan di Lapangan Surau Firdaus Laweh, Kelurahan Campago Ipuh, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Lurah Campago Ipuh Wisnadi, perwakilan LPM Kelurahan, Ketua RW, Ketua RT, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, Bundo Kanduang, Inyiak-Inyiak, ibu-ibu PKK, Posyandu, Dasawisma, serta ratusan warga dari berbagai lingkungan sekitar.
Dalam sambutannya, Lurah Campago Ipuh Wisnadi menyampaikan apresiasi atas kehadiran anggota DPRD Sumbar di tengah masyarakat. Ia menyebutkan bahwa kegiatan reses ini menjadi momen penting bagi warga untuk menyampaikan langsung kebutuhan dan aspirasi kepada wakil rakyat.
"Ini adalah kesempatan yang baik bagi kita semua. Kami harapkan kepada bapak-bapak, ibu-ibu, dan seluruh warga, sampaikanlah apa yang dirasakan, apa yang dibutuhkan, agar pembangunan di kelurahan kita ini semakin merata, " ujar Wisnadi.
Ia menambahkan bahwa Campago Ipuh memiliki potensi besar karena memiliki keterwakilan yang cukup kuat di legislatif.
"Di kelurahan kita ini, ada empat orang anggota DPRD tingkat kota dan satu anggota DPRD provinsi. Ini tentu menjadi keuntungan dan harus kita manfaatkan sebaik mungkin dengan menyampaikan aspirasi secara tepat sasaran, " tambahnya.
Acara resmi dibuka oleh Lurah Campago Ipuh, dan dilanjutkan dengan penyampaian maksud dan tujuan reses oleh Asril, SE. Dalam penyampaiannya, Asril menegaskan bahwa kegiatan reses merupakan bagian dari tugas konstitusional anggota DPRD.
"Sebagai anggota DPRD, kami diwajibkan turun ke daerah pemilihan sekali dalam satu tahun untuk mendengarkan langsung suara masyarakat. Ini bagian dari tugas kami dalam menjalankan fungsi pengawasan, legislasi, dan penganggaran, " ujar Asril.
Asril menjelaskan bahwa kegiatan reses kali ini dijadwalkan selama dua hari dengan melibatkan sekitar 1.000 orang peserta dari berbagai kecamatan di Bukittinggi dan Kabupaten Agam.
"Aspirasi masyarakat itu kami terima dalam dua cara, yaitu melalui pemantauan dan melalui permintaan langsung. Hari ini, kami hadir untuk mendengar langsung apa yang dibutuhkan masyarakat, baik secara umum maupun untuk kelompok-kelompok UMKM, " jelasnya.
Ia pun membuka ruang diskusi dan menerima berbagai usulan dari masyarakat. Salah satu usulan datang dari Ketua Pengurus Masjid Jami’ Surau Gadang Mandiangin, Nyiak Datuak Kuniang, yang menyampaikan rencana pembangunan menara masjid setinggi 40 meter untuk mendukung pengembangan wisata religi.
"Alhamdulillah, saat ini jamaah masjid kita selalu penuh. Namun, kami sedang merencanakan pembangunan menara setinggi 40 meter agar masjid ini bisa menjadi ikon wisata religi. Di dalamnya juga dirancang ada lift untuk memudahkan akses, " kata Datuak Kuniang.
Ia menyebut bahwa anggaran pembangunan ditaksir mencapai Rp2, 5 miliar, sementara kas panitia baru tersedia sekitar Rp500 juta. Oleh karena itu, ia berharap adanya dukungan dana pokok pikiran (pokir) dari anggota DPRD.
Menanggapi hal tersebut, Asril, SE menyatakan akan menampung dan mempelajari usulan tersebut sesuai dengan ketentuan dan koridor yang berlaku.
"Insyaallah, jika usulan ini memang untuk kepentingan bersama dan sesuai dengan mekanisme, tentu akan kami perjuangkan. Saya minta agar proposalnya disusun secara lengkap dan disampaikan melalui jalur yang tepat, seperti melalui RT atau RW, " ujarnya.
Reses berlangsung penuh antusias dan ditutup dengan sesi dialog interaktif antara warga dan anggota DPRD. Melalui kegiatan ini, diharapkan sinergi antara masyarakat dan wakil rakyat semakin erat dalam mendukung pembangunan yang partisipatif dan berkelanjutan.(Lindafang).